Salin Artikel

Hewan Peliharaan Dilarang di CFD, Aktivis: Jangan Takut Terganggu, Mereka Enggak Usil kok...

JAKARTA, KOMPAS.com - Founder dari Yayasan Natha Satwa Nusantara Davina Veronica mengatakan larangan membawa hewan peliharaan ke area Car Free Day (CFD) merupakan hal yang tidak etis sebagai sesama makhluk hidup.

Menurut dia, hewan peliharaan apa pun, termasuk kucing dan anjing, tidak akan mengganggu sampai menyakiti manusia meski diajak berjalan-jalan di pusat keramaian seperti CFD.

Terlebih lagi, jika itu hewan peliharaan, jelas pasti akan ada pemiliknya yang ikut berjalan bersama hewan tersebut dan menjaga perilakunya..

“Hewan-hewan peliharan itu ada majikannya, mereka juga enggak akan peduli nih dengan elu elu pada, orang lain ya maksudnya, dia malah cuma akan fokus ke emaknya (pemiliknya) aja di tempat ramai sekalipun,” kata Davina kepada Kompas.com, Selasa (11/10/2022).

“Jadi, jangan takut terganggu sama hewan-hewan peliharaan itu, mereka enggak akan usil kok,” tambah dia.

Hal ini disampaikan Davina menanggapi langkah Kepala Dinas Perhubungan DKI Syafrin yang melarang warga membawa hewan peliharaan ke area CFD.

Larangan tersebut dimuat dalam Keputusan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta nomor: e-0077 Tahun 2022 tanggal 22 Juni 2022 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) alias CFD.

Larangan membawa hewan peliharaan di CFD ini diklaim masukan dari elemen masyarakat, tetapi tidak diketahui elemen masyarakat mana yang dimaksud.

Davina mengingatkan, manusia seharusnya bisa hidup berdampingan dan saling menjaga serta memberikan kenyamanan makhluk hidup lain, termasuk hewan peliharaan.

“Bukankah itu kehidupan yang dikehendaki Tuhan, semua ciptaannya hidup damai, aman dan berdampingan?” kata Davina.

Dalam kesehariannya, Davina juga merawat hewan peliharaan dan membantu hewan-hewan terlantar di yayasan miliknya itu.

Ia menambahkan, sebagai makluk hidup yang diberikan akal, pikiran, dan perasaan, manusia jauh lebih bisa mengambil keputusan yang tepat terkait keberlangsungan hidup bersama makhluk ciptaan Tuhan lainnya.

“Saya berharap masyarakat itu refleks gitu ya, tentang kehidupan ini lah di Bumi gitu loh. Kita kan dari rumah pun, dari agama pun diajarkan cinta kasih, kasih sayang, punya rasa empati, belas kasihan, dan itu bukan untuk ke manusia aja, tapi ke makhluk hidup lainnya, yaitu hewan gitu loh,” jelas dia.

Sebagai informasi, aturan terkait pelarangan membawa hewan peliharaan ke area publik seperti CFD ini mencuat ke publik setelah aktivis Azas Tigor Nainggolan diusir dari area CFD karena membawa anjing kesayangannya yang bernama Alpen saat CFD, pada Minggu (9/10/2022).

Saat mengarah jalan pulang ke arah Bundaran Hotel Indonesia (HI), Tigor mengatakan ia bertemu dengan petugas Dishub dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol) PP. Mereka melarang Alpen masuk area HBKB.

"Saya bertanya kepada petugas, dasar aturannya apa melarang membawa hewan peliharaan? Petugas hanya menjawab bahwa ini perintah lisan pimpinan," tutur Tigor dalam keterangannya.

Tigor pun meminta penjelasan soal siapa pimpinan yang menyatakan hal tersebut. Namun, kata Tigor, petugas itu hanya diam.

Ia pun kesal lantaran ia melihat banyak hewan peliharaan lain masuk ke area CFD, seperti kucing dan unggas.

Sementara, Kadishub beralasan larangan membawa heran peliharaan itu untuk menjaga kenyamanan dan ketertiban pengunjung. 

Ia pun memastikan larangan itu dibuat dengan melibatkan sejumlah pihak terkait.

"Ketentuan tersebut merupakan hasil pembahasan tim kerja HBKB yang melibatkan sejumlah pihak terkait. Hal tersebut dimaksudkan untuk mewujudkan ketertiban dan kenyamanan," kata Syafrin.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/10/12/12302961/hewan-peliharaan-dilarang-di-cfd-aktivis-jangan-takut-terganggu-mereka

Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke