Salin Artikel

Rusun Marunda Lagi-lagi Tercemar Debu Batu Bara, Partikel Hitam Kotori Lantai hingga Empang

Berdasarkan penuturan Pengurus Forum Masyarakat Rusunawa Marunda (FMRM) Cecep Supriadi, debu batu bara muncul sejak Jumat (21/10/2022) lalu.

Hingga saat ini, partikel hitam pekat itu masih menyelimuti unit rusun hingga mengotori lantai tempat tinggal warga.

"Kemarin Jumat (21/10/2022) kami mendapatkan laporan dari masyarakat Rusunawa Marunda di Blok D3 bahwa debu batu bara masuk lagi ke wilayah rusun Blok D3," ujar Cecep kepada Kompas.com, Selasa (25/10/2022).

Usai menerima laporan masyarakat mengenai pencemaran akibat debu batu bara, pengurus FMRM segera meninjau lokasi.

Warga, kata Cecep, harus menyapu lantai berulang kali karena debu hitam. Bahkan, berdasarkan video yang ditunjukannya, debu juga mengotori empang milik warga.

Cecep berkata, hingga kini pihaknya belum mengetahui secara pasti sumber pencemar tersebut.

"Sampai saat ini kami belum tahu siapa perusahaan yang melakukan pencemaran ini setelah PT KCN dicabut sementara izin bongkar muatnya," kata Cecep.

Atas kejadian tersebut, FMRM memberikan surat laporan kepada Suku Dinas (Sudin) Lingkungan Hidup Jakarta Utara untuk mendesak adanya investigasi sesegera mungkin.

"Kami sudah melaporkan melalui ketua forum untuk Sudin melakukan investigasi dan segera mencari tahu perusahaan mana yang menyumbangkan debu batu bara ke masyarakat," ucap Cecep.

Kepada FMRM, Sudin Lingkungan Hidup menyampaikan tengah mendalami permasalahan tersebut.

Sementara itu, Kepala Sudin Lingkungan Hidup Jakarta Utara Achmad Hariyadi mengaku tengah menugaskan jajarannya untuk memverifikasi temuan yang diduga sebagai debu batu bara.

"Partikel debu ini kami proses lagi diverifikasi lapangan oleh anak buah saya. Iya (saat ini) sedang diverifikasi lapangan dari sumber-sumber yang diduga tercemar," ungkap Hariyadi.

Menurut Hariyadi, proses verifikasi dilakukan guna menentukan apakah debu yang dimaksud berasal dari bongkar muat batu bara di Pelabuhan Marunda atau partikel debu lainnya.

"Jadi kami menyebutnya partikel debu. Itu kan warga saja menyebutkannya debu batu bara, tapi kalau kami dari Sudin LH menyebutkan debu baru bara memang harus dibuktikan dengan verifikasi," kata Hariyadi.

Sebagai informasi, pencemaran akibat debu batu bara bukan kali ini saja terjadi. Warga Marunda pada Maret dan September 2022 juga pernah merasakan pencemaran tersebut.

Kala itu banyak warga, baik anak-anak maupun dewasa, yang mengeluhkan gejala ISPA (infeksi saluran pernapasan akut), gatal-gatal, dan iritasi mata.

"ISPA dan gatal-gatal itu yang paling banyak dialami masyarakat. Pada saat pencemaran itu terjadi memang yang paling banyak dialami mereka kena ISPA, sesak napas, dan terasa gatal di kulit," jelas Cecep, Senin (5/9/2022).

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/10/25/13065931/rusun-marunda-lagi-lagi-tercemar-debu-batu-bara-partikel-hitam-kotori

Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke