Salin Artikel

Istrinya Meninggal Usai Dijambret 3 Bulan Lalu, Sang Suami Kecewa Pelaku Urung Ditangkap...

JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga bulan lamanya pelaku penjambretan ponsel yang menyebabkan Linda Rachmawati (29) gegar otak belum juga terungkap ke permukaan.

Suami korban, Doddy (29), mengaku kecewa karena hingga istrinya meninggal dunia pada Kamis (27/10/2022) siang, pelaku berinisial DL tak kunjung tertangkap.

"Dibilang ada kekecewaan, ya ada kekecewaan. Kalau kami sebagai pelapor ya wajar tanya ke polisi," kata Doddy saat ditemui Kompas.com di rumah duka di Jalan Budi Mulia, Pademangan, Jakarta Utara, Kamis sore.

"Kami tanya kabarnya, gimana kelanjutannya, terus polisi jawab, 'Sabar masih dalam pencarian, pengejaran', gitu jawabannya," tambahnya lagi.

Doddy mengaku sudah beberapa kali dipanggil pihak kepolisian, dari Polsek Pademangan terkait proses penyelidikan.

Namun, hingga kini belum ada titik terang dari pihak kepolisian terkait keberadaan pelaku.

Doddy menuturkan, pada saat peristiwa penjambretan terjadi dirinya sudah sempat merebut tas pelaku dan mengamankan identitasnya.

Sementara itu Kanit Reskrim Polsek Pademangan, AKP Asman Hadi menyampaikan, bahwa pihaknya masih menelusuri keberadaan pelaku.

"Kami upayakan (menangkap) pelakunya. Karena pelaku identitasnya sudah sama kami semua. Cuman masih kabur dari rumahnya karena dia mengontrak," jelas Asman saat dikonfirmasi.

"Tapi kalau dapat pasti kami rilis, kami panggil media karena itu atensi Kapolsek juga, Polres juga. Bantu doa aja ya," tambahnya lagi.

Adapun Linda meninggal dunia pada pukul 11.25 WIB di rumahnya kemarin. Ia mengalami gegar otak usai kepalanya terbentur aspal saat mencoba menyelamatkan ponsel yang dijambret di Pademangan, Jakarta Utara pada 21 Juli 2022.

"Istri saya mengembuskan napas terakhir tadi siang pukul 11.25 WIB," kata Doddy.

Menurutnya, Linda yang kala itu tengah terbaring sakit sudah bolak-balik rumah sakit karena kondisi kesehatannya menurun. Ibu dua anak itu juga sempat sulit makan.

Bahkan, sehari setelah kejadian penjambretan, Linda juga dirawat selama 1,5 bulan dalam kondisi tak sadarkan diri.

"Di rumah sakit kan ada satu bulan setengah, kan pas pulang sehari atau dua hari, kambuh, balik lagi, pokoknya empat kali masuk rumah sakit," tutur Doddy.

Diberitakan sebelumnya, Linda dijambret saat sedang menemani suaminya bertamu di salah satu rumah di lokasi kejadian.

Setelah dijambret, Linda sempat mencoba mengejar pelaku yang mengendarai sepeda motor. Namun, Linda justru terseret dan kepalanya terbentur aspal jalan.

Doddy yang mengetahui kejadian itu langsung mengejar pelaku. Dari pengejaran itu, suami korban mendapatkan tas milik pelaku yang di dalamnya terdapat NPWP, KTP dan STNK.

Ketua RT 010 RW 005 Pademangan Timur Heny Dewayani menyampaikan, peristiwa tersebut terjadi Kamis (21/7/2022).

"Ya, ini sebenarnya tamu saya seorang ibu dan anak menunggu suaminya yang lagi bertamu di rumah saya. Ibunya nunggu di sini bermain HP," ucap Heny.

Pelaku berhasil melarikan diri sementara korban yang terluka langsung dibawa ke rumah sakit. Setelah kejadian penjambretan, pihak keluarga pun telah melaporkan kasus tersebut ke Polsek Pademangan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/10/28/07141471/istrinya-meninggal-usai-dijambret-3-bulan-lalu-sang-suami-kecewa-pelaku

Terkini Lainnya

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke