Salin Artikel

Pemprov DKI Terima 34.125 Vial Vaksin Covid-19 Pfizer, Setara 204.000 Dosis

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Widyastuti berujar, jajarannya menerima stok vaksin Pfizer pada Kamis malam.

"Terkait dengan vaksin (Covid-19), memang sebulan ini kan sedikit mengalami penipisan. Tapi alhamdulillah semalam sudah mendapatkan kiriman vaksin (Covid-19) Pfizer," ujar Widyastuti di Plaza Selatan Monas, Jakarta Pusat, Jumat (28/10/2022).

Menurut Widyastuti, Dinkes DKI menerima 34.125 vial vaksin Covid-19. Kata dia, puluhan ribu vial itu setara dengan 204.000 dosis.

Ia melanjutkan, usai menerima vaksin tersebut, Dinkes DKI berencana mendistribusikannya ke fasilitas kesehatan di Ibu Kota pada Jumat ini.

"(Diterima) sebanyak 34.125 vial, ini setara dengan untuk 204.000 dosis. Jadi insyaallah hari ini kami segera distribusikan ke semua fasilitas kesehatan, puskesmas, yang ada di DKI Jakarta," tutur Widyastuti.

"Untuk apa pun, dosis dua maupun booster," ucap Widyastuti.

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono sebelumnya menyebutkan bahwa Ibu Kota akan diprioritaskan sebagai wilayah penerima vaksin Covid-19 oleh Pemerintah Pusat.

Heru mengaku telah berkomunikasi dengan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin soal Ibu Kota menjadi prioritas.

"Terkait vaksin Covid-19, saya sudah komunikasi langsung dengan Pak Menteri (Budi Gunadi Sadikin). Pak Menkes sudah memberikan prioritas kepada DKI (sebagai penerima vaksin Covid-19)," sebut Heru di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (27/10/2022).

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/10/28/17300031/pemprov-dki-terima-34125-vial-vaksin-covid-19-pfizer-setara-204000-dosis

Terkini Lainnya

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke