Salin Artikel

Cerita Dibalik Penemuan Jasad Bayi di Ciracas, Sang Ibu Melakukan Aborsi Sendirian di Kamar Kos

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Ciracas, Jakarta Timur, sempat digegerkan dengan temuan jasad bayi yang dikubur di sebuah lahan kosong kawasan permukiman di Jalan PPA, Kecamatan Ciracas.

Kapolsek Ciracas Kompol Jupriono mengatakan, kepolisian mendapatkan informasi awal berupa adanya bau busuk yang diduga bersumber dari mayat yang dikuburkan di tanah kosong di RT 004 RW 009.

"Akhirnya bersama warga kami gali. Ditemukan ada jenazah bayi di situ itu," ujar Jupriono saat dikonfirmasi Kompas.com.

Penemuan jasad bayi tersebut pun diselidiki oleh Unit Reskrim Polsek Ciracas bersama Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur.

Penyidik kemudian mendapatkan sejumlah petunjuk untuk mengidentifikasi pelaku. Salah satunya rekaman CCTV yang memperlihatkan terduga pelaku penguburan jasad bayi tersebut.

Jasad bayi hasil aborsi

Berdasarkan hasil penyelidikan kepolisian, bayi yang dikubur tersebut diaborsi oleh pelaku di kawasan Jakarta Barat.

Kanit Reskrim Polsek Metro Tamansari AKP Roland Olaf Ferdinand mengatakan, jasad bayi digugurkan seorang diri oleh sang ibu berinisial RNA (20), di kamar indekos di kawasan Tamansari.

"Ibu bayi ini menggugurkan di kosannya di Tamansari. Dilakukan di kamar mandi," kata Roland saat dihubungi, Senin (31/10/2022).

Menurut Ronald, saat digugurkan janin bayi baru berusia 21 minggu. Janin itu digugurkan RNA dengan cara mengonsumsi obat pengugur yang dibeli secara online.

"Tersangka sengaja mengonsumsi, sengaja memesan obat. Dari pemesanan obat itu, dia sengaja minum sampai akhirnya bayi keluar," kata Roland.

Minum 10 butir obat penggugur

"Jadi dia pesan obat online. Lalu mengonsumsi sendiri, 5 butir pertama kali. Ternyata setelah minum 5 butir, tidak ada reaksi. Lalu dia minum 5 butir lagi, barulah bereaksi," jelas Roland.

Usai meminum 10 butir obat penggugur, janin bayi keluar dari rahim RNA dalam kondisi sudah tidak bernyawa.

RNA yang sedang kalut usai melakukan aborsi secara mandiri langsung menghubungi kekasihnya yang berinisial RHF (28).

Sepulang kerja, RHF kemudian membawa jasad bayi itu ke kawasan Ciracas. "Jasad bayi dibawa ke Ciracas untuk dimakamkan di lahan kosong dekat mushala," ungkap Roland.

Berdasarkan pemeriksaan sementara, jasad bayi tersebut bukanlah buah hati RHF, melainkan bayi RNA dengan mantan kekasihnya.

Saat ini, kepolisian telah menahan RNA dan RHF sebagai tersangka tindak pidana aborsi dari hasil hubungan gelap.

Keduanya dikenakan Pasal 76C juncto Pasal 80 Ayat (1) UU Perlindungan anak juncto Pasal 194 UU Kesehatan juncto Pasal 346 KUHP.

(Penulis: Mita Amalia Hapsari, Tria Sutrisna/Editor: Ihsanuddin, Irfan Maullana)

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/10/31/18103481/cerita-dibalik-penemuan-jasad-bayi-di-ciracas-sang-ibu-melakukan-aborsi

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Pria di Jagakarsa Aniaya Istri dan Diduga Bunuh 4 Anaknya, Tak Kuat Pikul Beban Hidup?

Pria di Jagakarsa Aniaya Istri dan Diduga Bunuh 4 Anaknya, Tak Kuat Pikul Beban Hidup?

Megapolitan
'Aku Tunggu Mama di Surga', Ucapan Terakhir Siswa SD di Bekasi yang Meninggal karena Kanker Tulang

"Aku Tunggu Mama di Surga", Ucapan Terakhir Siswa SD di Bekasi yang Meninggal karena Kanker Tulang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Ayah Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Mengaku Nikah Siri | Pelaku Tak Ditangkap Usai Dilaporkan KDRT

[POPULER JABODETABEK] Ayah Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Mengaku Nikah Siri | Pelaku Tak Ditangkap Usai Dilaporkan KDRT

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK48B Stasiun Tebet-Kampung Melayu

Rute Mikrotrans JAK48B Stasiun Tebet-Kampung Melayu

Megapolitan
6 Larangan Kampanye di Transjakarta

6 Larangan Kampanye di Transjakarta

Megapolitan
Pemprov DKI Akan Berkomitmen Beri Kemudahan Akses bagi Penyandang Disabilitas

Pemprov DKI Akan Berkomitmen Beri Kemudahan Akses bagi Penyandang Disabilitas

Megapolitan
Kondisinya Belum Stabil, Ayah Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Belum Diperiksa Kembali

Kondisinya Belum Stabil, Ayah Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Belum Diperiksa Kembali

Megapolitan
Keluh dan Harap Pedagang di Pasar Tomang di Tengah Melonjaknya Harga Cabai...

Keluh dan Harap Pedagang di Pasar Tomang di Tengah Melonjaknya Harga Cabai...

Megapolitan
Teman yang 'Sliding' Siswa SD di Bekasi Naik Status Jadi Anak Berhadapan dengan Hukum

Teman yang "Sliding" Siswa SD di Bekasi Naik Status Jadi Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Ayah dan Ibu 4 Bocah yang Tewas di Jagakarsa Dirawat di Rumah Sakit Berbeda

Ayah dan Ibu 4 Bocah yang Tewas di Jagakarsa Dirawat di Rumah Sakit Berbeda

Megapolitan
Polisi Tunggu Hasil Otopsi Sebelum Tetapkan Tersangka di Kasus Pembunuhan 4 Bocah di Jagakarsa

Polisi Tunggu Hasil Otopsi Sebelum Tetapkan Tersangka di Kasus Pembunuhan 4 Bocah di Jagakarsa

Megapolitan
Sempat Naik, Kini Harga Telur di Pasar Tomang Barat Stabil

Sempat Naik, Kini Harga Telur di Pasar Tomang Barat Stabil

Megapolitan
Yenny Wahid Tak Setuju Debat Capres-Cawapres di Pemilu 2024 Pakai Bahasa Inggris

Yenny Wahid Tak Setuju Debat Capres-Cawapres di Pemilu 2024 Pakai Bahasa Inggris

Megapolitan
Pemkot Bogor Dapat Penghargaan, Bima Arya: Ini untuk Semua ASN Kota Bogor

Pemkot Bogor Dapat Penghargaan, Bima Arya: Ini untuk Semua ASN Kota Bogor

Megapolitan
Pemprov DKI: Ibu yang 4 Anaknya Diduga Dibunuh Suaminya di Jagakarsa Korban KDRT

Pemprov DKI: Ibu yang 4 Anaknya Diduga Dibunuh Suaminya di Jagakarsa Korban KDRT

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke