Salin Artikel

Warga Pertanyakan Mengapa Pabrik Masker di Pondok Karya Bisa Dibangun di Permukiman

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Keberadaan pabrik masker di kawasan perumahan RT 05 RW 03, Pondok Karya, Pondok Aren, Tangerang Selatan, menjadi tanda tanya warga sekitar.

Salah seorang warga yang tinggal di dekat pabrik berinisial R merasa heran mengapa sebuah pabrik bisa berdiri di kawasan perumahan.

"Kita harus mengingat ada sistem zonasi, ini adalah kawasan perumahan," ujar R saat berbincang dengan Kompas.com di sekitar lokasi pabrik, Rabu (9/11/2022).

R tidak berkenan diungkap identitasnya karena khawatir akan menimbulkan konflik dengan pemilik pabrik.

Apalagi, R melihat pekerja pabrik tersebut hampir menyentuh 150 orang. Ia tak yakin sebuah pabrik dengan jumlah pekerja sebanyak itu masuk kategori industri rumahan.

"Pegawainya lebih dari 150 orang, apakah itu skala dari home industry?" ujar R.

Oleh sebab itu, R mengatakan, banyak warga selain dirinya di RT 05 dan 04 yang menolak pembangunan pabrik masker tersebut.

"Lokasinya berada dekat mayoritas warga RT 04. Jadi yang banyak terdampak adalah warga RT 04. Kalau warga RT 05 yang dekat pabrik seperti saya hanya empat atau lima KK," ujar R.

Selain karena letaknya di tengah-tengah permukiman, pembangunan pabrik itu sering menyebabkan polusi suara bagi warga sekitar.

"Kami terganggu karena malam perlu istirahat karena berisik. Apalagi pas kami WFH (work from home) merasa terganggu banget. Itu bisa menimbulkan konflik horizontal sesama kami," jelas R.

Meski demikian, protesnya itu bukan berarti ia menolak adanya pabrik masker. Dalam masa pandemi Covid-19 yang belum selesai seperti saat ini, masker memang sangat dibutuhkan.

Tetapi, ia berharap pabriknya dapat didirikan di zona yang diperuntukkan untuk industri, bukan berdiri di perumahan.

Sebelumnya diberitakan, pabrik masker di Jalan Utama 1, RT 05 RW 03, Pondok Karya, Pondok Aren, Tangerang Selatan, disegel oleh Satpol PP, Selasa (8/11/2022).

Sekretaris Polisi Pamong Praja Kota Tangsel Sapta Mulyana mengatakan, penyegelan ini merupakan ketiga kalinya setelah penyegelan yang pertama sekitar sebulan lalu.

"Semoga hari ini merupakan penyegelan yang terakhir. (Sebelumnya) sudah tersegel, (tetapi) masih ada kegiatan dan bahkan berani menghilangkan tanda penyegelan itu," kata Sapta Mulyana, Selasa.

Penyegelan dilakukan lantaran bangunan tersebut tidak berizin. Selain itu, Satpol PP Tangsel juga menerima aduan dari warga sekitar bahwa aktivitas pabrik menimbulkan kebisingan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/11/09/23162241/warga-pertanyakan-mengapa-pabrik-masker-di-pondok-karya-bisa-dibangun-di

Terkini Lainnya

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke