Menurut Widyastuti, pernyataan Fraksi Gerindra terkait buang air besar (BAB) sembarangan atau open defecation itu perlu dicek lagi.
"Kami cek ulang ya, jadi open defecation itu ada definisinya sendiri yang ditetapkan oleh Kemenkes," kata Widyastuti di Balai Kota DKI, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (10/11/2022).
"Kami selalu bersama dengan perangkat kelurahan memastikan bagaimana warga melakukan buang air dengan benar," kata dia.
Sebelumnya, perwakilan Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI Thopaz Nugraha Syamsul mengatakan, masih ada sekitar 770.000 warga DKI Jakarta yang membuang air besar sembarangan.
Hal itu disampaikan Thopaz saat menyampaikan pandangan umum fraksi-fraksi terhadap Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2023.
"Data dari Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2021 menyebutkan bahwa masih ada 770.000 warga Jakarta yang buang air besar sembarangan atau open defecation," ujar Thopaz di ruang rapat paripurna Gedung DPRD DKI, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (9/11/2022).
Oleh karena itu, Gerindra DKI meminta ada anggaran khusus untuk penyediaan septic tank atau tangki septik komunal di wilayah-wilayah kumuh.
Septic tank komunal diharapkan bisa membantu warga miskin yang tak mempunyai anggaran atau cukup lahan untuk membangun septic tank pribadi di rumah.
"Untuk itu, perlu penguatan anggaran pada Perumda Paljaya yang dialokasikan dalam penyediaan tangki septik komunal bagi kawasan permukiman padat penduduk dan kumuh. Mohon tanggapan," kata Thopaz.
Sebagai contoh, data terbaru pada November 2021, ada 406 keluarga di Ciracas, Jakarta Timur, yang belum memiliki tangki septik.
"Program septic tank di (Kecamatan) Ciracas, tinggal 406 keluarga dari 1.200," kata Sekretaris Camat Ciracas Abdul Khair, 22 November 2021.
Saat itu, Abdul mengatakan, program penataan jamban di Kecamatan Ciracas masih berlangsung.
Abdul berharap, semua warga Ciracas nantinya memiliki septic tank dan tidak membuang kotoran atau tinja langsung ke kali.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/11/10/21464561/770000-warga-jakarta-disebut-masih-bab-sembarangan-dinkes-dki-perlu-dicek