Anak korban, RL (45), mengatakan bahwa para pelaku melakukan hipnotis dengan modus menjual set top box (STB).
"Awalnya ibu saya ini ditawarin pas di RT, lalu dibawa ke rumah. Penawaran tetangga dicatat nama yang mau kredit STB tarif Rp 2.000 per hari selama 10 bulan tanpa DP," kata RL kepada wartawan, Kamis (10/11/2022).
Setelah mengobrol beberapa menit, pelaku meminta jaminan cincin dan uang Rp 800.000.
"Katanya buat jaminan biar bosnya yang bawa STB itu percaya," kata dia.
Awalnya RL juga berada di ruangan tempat pelaku dan ibunya mengobrol. Namun, pelaku mengalihkan RL dengan minta dibuatkan mi ayam.
Saat R sendirian, punggungnya ditepuk saat hendak mengambil wudu.
"Ibu katanya mau ngambil wudu, ditepuk pungungnya. Pelaku minta kopi lima gelas. Dibikinin, tapi sudah enggak sadar," jelas RL.
Saat RL belum menyadari kejadian itu, ketiga pelaku pun keluar rumah, berdalih mengambil STB.
"Mereka dianterin adik ipar saya ke arah depan. Katanya mau ambil STB. Di tengah perjalanan dekat saung hawa, satu orang berhenti, yang dua jalan. Selang berapa menit, adik saya balik karena ditungguin enggak ada. Saya bilang ini mah penipuan," jelas RL.
Saat itu, RL pun baru menyadari bahwa perhiasan sang ibu hilang dan ibunya tidak menyadarinya.
"Gelang 10 gram, cincin yang satu 3 gram, yang satu 1,5 gram. Total 14,5 gram. Nominal harga lama sekitar Rp 9 jutaan plus duit tunai. Total sekitar Rp 10 jutaan," kata RL memerinci.
Atas kejadian itu, RL melaporkan kejadian ini ke kepolisian setempat.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/11/10/22334811/lansia-di-cengkareng-diduga-dihipnotis-emas-145-gram-dan-uang-raib