Salin Artikel

Ragam Kasus Satu Keluarga Tewas, karena Kebakaran hingga Kematian yang Misterius di Kalideres

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam setahun terakhir, terjadi beragam kasus tewasnya satu keluarga secara bersamaan di Jabodetabek. Dalam catatan Kompas.com, kasus tewasnya satu keluarga di Jabodetabek disebabkan berbagai hal seperti kebakaran dan kecelakaan.

Terbaru ialah kasus tewasnya satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat, yang jasadnya ditemukan membusuk pada Kamis (10/11/2022) di rumah mereka di Perumahan Citra garden 1. Hingga kini penyebab kematian satu keluarga itu masih misterius.

Kompas.com mencoba menyajikan ulang sejumlah kasus yang menewaskan satu keluarga di Jabodetabek dengan beragam penyebabnya. Berikut paparannya:

Satu keluarga tewas dalam kebakaran di lapak pemulung

Kasus ini terjadi pada Minggu (15/8/2021). Satu keluarga tewas akibat kebakaran lapak pemulung di Jalan Kemang Utara Raya RT 011 RW 04 tepatnya dekat Pasar Buncit, Bangka, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan

Satu keluarga yang tewas karena kebakaran itu ialah Kaka (40), Kenny yang merupakan istri Kaka (36), dan Febry (3) sang anak.

Tetangga korban, AJi (26), mengatakan, keluarga tersebut sedianya baru pulang dari kampung halaman menggunakan sepeda motor.

Kaka sekeluarga tidur dalam satu kamar di lapak pemulung yang berukuran 2x2 meter. Kaka dan Keny diketahui memiliki usaha warung kopi sederhana di lapak pemulung.

Diduga karena kelelahan usai pulang kampung, mereka sekeluarga tertidur saat kebakaran terjadi sehingga tak sempat menyelamatkan diri.

Satu keluarga tewas dalam kebakaran di Metland Puri

Peristiwa ini terjadi di sebuah rumah di Perumahan Metland Puri Blok B, Petir, Cipondoh, Kota Tangerang pada Selasa (9/11/2021).

Keempat korban yang tewas merupakan satu keluarga. Mereka berinisial J (35), E (31), JA (5), dan SA (60) turut meninggal dunia. J dan E merupakan pasangan suami istri, sedangkan JA merupakan anak mereka. SA merupakan nenek JA. Diketahui, E tengah hamil empat bulan saat itu.

Kebakaran itu terjadi sekitar pukul 04.30 WIB. Sekitar pukul 04.30 WIB, seorang tetangga korban sekaligus saksi mendengar suara gaduh seperti suara benda yang terjatuh. Selain itu, saksi tersebut juga melihat kepulan asap yang masuk ke kediamannya.

Saat saksi keluar dari kediamannya, ternyata asap tersebut muncul dari kebakaran di rumah yang berada persis di sebelahnya. Warga lantas mengubungi pemadam kebakaran. Tim pemadam langsung mendatangi TKP dan memadamkan kebakaran. Penyebab kebakaran diduga karena korsleting listrik di rumah keluarga yang tewas itu.

Staf Instalasi Hukum Publikasi dan Informasi RSUD Kabupaten Tangerang Lilik berujar kondisi tubuh keempat jenazah itu sudah hangus terbakar. Kadar luka bakar keempat korban, menurut Lilik, hampir 100 persen. 

Sementara itu Petugas UPT Batuceper BPBD Kota Tangerang Anggoro menduga bahwa JA hendak menyelamatkan diri saat kebakaran terjadi. Anggoro menduga bocah itu hendak menyelamatkan diri berdasar posisi jenazahnya saat ditemukan.

"Korban yang paling kecil (JA) ada di dekat pintu," paparnya. "Iya, kayaknya," jawabnya saat ditanya apakah JA hendak menyelamatkan diri berdasar posisi jenazahnya.

Anggoro berujar, J, E, dan SA, ditemukan tewas terbakar di lokasi berbeda-beda. Seluruh korban ditemukan dalam keadaan hangus terbakar.

"Posisi tiduran semua dan hangus terbakar. Di atas (lantai 2) dekat kamar mandi satu (jenazah), di dapur satu (jenazah), dan di kamar lantai satu ada satu (jenazah)," urainya.

Satu keluarga tewas karena tersetrum di kamar mandi

Peristiwa ini terjadi di sebuah rumah di Jalan Pulomas Barat 12, Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, Minggu (20/3/2022).

Dugaan awal, pemicunya adalah korsleting atau hubungan arus pendek listrik pada shower pemanas. Di tempat kejadian perkara (TKP), ditemukan colokan shower pemanas itu sudah dalam keadaan gosong.

Kejadian bermula saat sang ibu, NB, memandikan bayinya, EA, di bak mandi.

"Tiba-tiba, ada aliran listrik, korsleting. Mungkin dugaan awal itu korsleting shower pemanas. Heater yang menempel itu," kata Kapolsek Pulogadung saat itu yakni Kompol David Richardo

NB dan EA pun tersengat aliran listrik dan sang ibu berteriak. "Datang baby sitter ke arah teriakan ibu, terkena juga (aliran listrik)," ujar David.

Suami dari NB, yakni BG, yang sedang makan, mendatangi sumber suara dan mencoba menolong ketiganya. Namun, BG juga ikut tersetrum. Dalam rumah itu, ada satu pembantu yang mendengar teriakan-teriakan tersebut.

"Ada pembantu satu, ke sumber suara dan mendapati para korban posisinya sudah tergeletak," kata David.

Pembantu itu bernama Fauziah yang merupakan adik dari baby sitter SM.

"Baby sitter sama bapak mau nolongin, ternyata lengket-lengketan. Menempel semua (korban)," ujar Fauziah.

Satu keluarga tewas misterius di Kalideres

Dalam kasus ini, empat orang anggota keluarga ditemukan tewas di dalam rumahnya, Perumahan Citra Garden 1, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (10/11/2022). 

Jasad satu keluarga yang telah membusuk itu ditemukan pertama kali oleh warga setempat yang terganggu dengan bau tak sedap di daerah permukimannya.

Keempat jasad itu, yakni Rudyanto Gunawan (71) yang ditemukan dalam posisi tertidur di atas kasur di kamar belakang. Kemudian, istri Rudyanto bernama Margaretha Gunawan (68) ditemukan di kamar depan dalam posisi tertidur di atas kasur.

Di kamar yang sama juga ditemukan jasad anak dari Rudyanto-Margaretha bernama Dian (40), tetapi letaknya di lantai. Terakhir, yakni ipar dari Rudyanto bernama Budyanto Gunawan yang ditemukan dalam posisi terlentang di sofa ruang tamu.

Sejauh ini, polisi menduga mereka meninggal dunia dalam waktu yang berbeda-beda. Namun, waktu kematian satu keluarga yang dikenal sangat tertutup dari lingkungan sekitar itu diperkirakan terjadi lebih dari dua pekan lalu.

Tak ada tanda kekerasan pada jasad mereka. Belum pula ditemukan zat atau unsur berbahaya di organ dalam. Hal lain yang menjadi sorotan adalah tidak ditemukan sari-sari makanan di lambung keempat korban tewas tersebut.

Polisi masih menyelidiki penyebab kematian satu keluarga itu. Jasad keempatnya hingga kini masih diperiksa petugas laboratorium forensik di RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur.

(Penulis: Zintan Prihantini, Nirmala Maulana Achmad, Muhammad Naufal, Wahyu Adityo Projo | Editor: Sandro Gatra, Nursita Sari, Irfan Maulana, )

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/11/17/13121041/ragam-kasus-satu-keluarga-tewas-karena-kebakaran-hingga-kematian-yang

Terkini Lainnya

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke