Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin mengatakan, pelaku diketahui melarikan diri ke luar kota.
Selama ini pelaku kerap berpindah-pindah tempat untuk menghindari kejaran polisi.
"Iya betul. Setelah terdeteksi ada di luar Jakarta, dia pindah lagi dan pelaku di luar kota," kata Komarudin saat dihubungi, Kamis (17/11/2022).
Komarudin menduga ada yang membantu pelarian pelaku selama ini. Saat ini penyidik Polres Metro Jakarta Pusat tengah menyelidiki orang yang diduga membantu pelaku.
"Karena kami menduga ada yang membantu, karena tidak mungkin dia lari tapi tidak ada yang menyediakan logistik," ujar Komarudin.
Komarudin sebelumnya mengatakan, Polres Metro Jakarta Pusat menerbitkan daftar pencarian orang (DPO) sebagai salah satu upaya meringkus pelaku yang menusuk korban.
"Iya (terbitkan DPO). Kami juga turunkan ada dua tim (untuk memburu pelaku)," ujar Komarudin.
Hingga kini, proses penyelidikan telah dibantu oleh Polda Metro Jaya dengan membentuk tim untuk memburu pelaku.
"Satu tim gabungan dari Polres dan satu gabungan dari Polda. Jumlahnya berbeda, satu tim ada yang 10 orang, ada yang 12 orang," ucap Komarudin.
Kronologi kejadian
Sebagai informasi, Ridho tewas ditusuk pisau oleh orang tak dikenal. Penusukan dipicu karena Ridho membela sang kakak, Rizky Hidayat (25), yang terlibat cekcok dengan pelaku.
Kepada Kompas.com, Rizki menceritakan detik-detik peristiwa yang menyebabkan adik kandungnya pergi selama-lamanya.
Mulanya, Rizki yang juga berprofesi sebagai pengemudi ojol melintas di Jalan KH Mas Mansyur dengan melawan arah.
Buntutnya, Rizki dihardik pengguna motor yang berjalan sesuai arus lalu lintas.
"Memang saya salah lawan arah," ujar Rizki saat ditemui di rumah duka kawasan Menteng, Minggu (23/10/2022).
"Cuma dia (pelaku) ngatain, 'Eh elo beg*,' lalu dia berhenti, saya berhenti. Saya bilangin, 'Bang kalau ngomong biasa saja, enggak perlu pakai beg*,'" sambung dia.
Akhirnya adu mulut antara Rizki dengan pelaku tak terhindarkan.
Di saat yang sama, Ridho tak sengaja melintas di jalan sekitar lokasi setelah mengantar penumpang.
Melihat sang kakak terlibat perselisihan, Ridho menghampiri Rizki dan membelanya dengan mendorong pelaku.
"Dia nanya, 'Ki lu kenapa?' terus tiba-tiba didorong si pelaku sama almarhum," kata Rizki.
Tak terima didorong oleh korban, pelaku lantas terbakar amarah yang menyebabkan keributan di antara keduanya.
Rizki mengungkapkan, saat keributan itu terjadi, tiba-tiba pelaku mengeluarkan pisau lipat dari sakunya.
Dengan cepat pelaku langsung menusukkan pisau yang digenggamnya ke beberapa bagian tubuh Ridho.
"Mungkin adik saya meleng atau bagaimana, dia (pelaku) mengeluarkan pisau langsung nusuk," ungkap Rizki.
Saat itu juga, Ridho langsung tergeletak dan meringis kesakitan akibat luka tusuk yang dialaminya.
Melihat adiknya terjerembab ke aspal, dengan sigap Rizki berupaya membopong Ridho ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan intensif.
"Saya panik sama adik saya, mumpung masih bernapas. Mudah-mudahan kan bisa hidup saya peluk," kata Rizki.
Ketika tiba di Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr Mintohardjo, Rizki langsung membawa sang adik ke dalam UGD.
Setelah 27 menit mendapatkan perawatan, nyawa Ridho tak tertolong, ia menghembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit TNI AU Dr Mintohardjo.
"Saya tunggu 27 menit di RS, katanya sudah enggak ada (meninggal)," tutur Rizki.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/11/18/08550671/masih-buron-penusuk-ojol-di-dekat-stasiun-karet-disebut-berpindah-pindah
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan