Puluhan warga itu menagih janji Jakpro dengan menggelar aksi demonstrasi. Mereka bahkan menginap di depan Kampung Susun Bayam sampai mendapatkan kejelasan kapan bisa menghuni rumah susun itu.
Berdasarkan pantauan Kompas.com pada Selasa (29/11/2022), tenda telah didirikan warga di depan gerbang masuk Kampung Susun Bayam. Tenda beratap terpal warna biru itu terbentang menutupi pintu masuk Kampung Susun Bayam.
Beberapa alat rumah tangga juga dibawa oleh warga untuk memenuhi kebutuhan mereka, seperti kasur, bantal, pakaian, kompor, termos, dan galon air minum.
Saat Kompas.com mendatangi lokasi, beberapa warga yang mayoritas ibu-ibu sedang memasak. Mereka memasak untuk dinikmati bersama-sama.
Salah satu warga bernama Astuti (38) mengaku sudah tinggal di tenda selama seminggu.
"Sudah seminggu lebih, dari Senin kemarin (pekan lalu)," ujar Astuti kepada Kompas.com, Selasa.
Astuti mengatakan, warga tetap bertahan di tenda meskipun hujan deras mengguyur.
"(Semalam) hujan deras sampai banjir dan bocor segala," kata dia.
Sebelumnya, Vice President Corporate Secretary Jakpro Syachrial Syarif mengatakan, administrasi penyerahan pengelolaan Kampung Susun Bayam kepada warga gusuran Jakarta International Stadium (JIS) itu masih berproses di internal Jakpro.
Syachrial menjelaskan, tarif sewa Kampung Susun Bayam nantinya mengikuti Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 55 Tahun 2018 tentang Penyesuaian Tarif Retribusi Pelayanan Perumahan.
Jakpro, Pemprov DKI Jakarta, serta perwakilan Pemkot Jakarta Utara sudah menyetujui tarif sewa tersebut.
"Jadi bukan lagi berdasarkan perhitungan tarif keekonomian Jakpro. Ini perlu disyukuri karena kami terus memperjuangkan agar warga sesegera mungkin bisa bermukim di Kampung Susun Bayam," jelas Syachrial dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (26/11/2022).
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/11/29/11522021/warga-menginap-di-depan-kampung-susun-bayam-demi-tagih-janji-jakpro-bawa