JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat dihebohkan dengan video viral ikan-ikan yang "berloncatan" keluar dari laut kemudian terdampar di Pantai Mutiara, Jakarta Utara; serta Pulau Onrust, Kepulauan Seribu.
Suku Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) Kepulauan Seribu, Devi Lidya mengatakan kejadian di Pulau Onrust tersebut terjadi pada Selasa (29/11/2022) lalu.
"Memang telah terjadi naiknya ikan jenis tembang ke pinggiran dan dermaga Pulau Onrust sekitar jam 10.00 WIB," ucap Devi saat dikonfirmasi, Rabu (30/11/2022).
Pihaknya pun telah memantau kondisi di sekitar Pulau Onrust dan berdialog dengan petugas di pulau tersebut.
"Di lapangan kami lihat perairannya seperti hijau sejak hari Minggu. Sedangkan Sabtu beberapa hari sebelumnya air putih kebiruan," terang Devi.
Saat ini, lanjut Devi, petugas Laboratorium Dinas KPKP DKI Jakarta telah mengambil sampel air dan ikan di sana untuk diuji.
Lantas adakah kaitannya fenomena ini dengan potensi bencana alam seperti gempa bumi atau tsunami?
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan bahwa peristiwa tersebut tidak terkait dengan gempa bumi.
"Sebetulnya kondisi ini sebagai ketidaknormalan parameter oseanografi yang sedang terjadi," ungkap Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo saat dikonfirmasi, Rabu (30/11/2022).
"Jadi tidak ada kaitannya dengan bahaya gempa atau tsunami, tidak ada ya," lanjut dia.
Dorongan angin laut
Eko menduga, secara tak kasat mata, angin laut telah mendorong ikan-ikan kecil tersebut mengikuti arus hingga terdampar di pesisir pantai.
Masyarakat pun diminta tidak panik lantaran fenomena itu dapat terjadi pada ikan-ikan yang lebih besar seperti paus maupun lumba-lumba.
"Kadang-kadang paus dan lumba-lumba juga sering terdampar karena ikan besar ini mengejar ikan yang lebih kecil atau terdorong oleh arus, angin, dan gelombang pesisir atau pantai," kata Eko.
Meski demikian, Eko menyatakan bahwa hal itu masih dugaan sementara BMKG.
Eko menuturkan, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk bisa memastikan alasan ikan-ikan kecil tersebut terdampar di pesisir pantai.
"Sisanya dugaan sementara ini ya, tapi perlu penelitian lebih lanjut," ucap Eko.
Tiga dugaan penyebab
Hasil diskusi antara Suku Dinas KPKP dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengahasilkan sedikitnya tiga dugaan penyebab fenomena alam ribuan ikan naik ke permukaan darat.
"Pertama diduga ini proses oksigenasi (kekurangan oksigen pada ikan) sehingga ikan-ikan itu merapat ke pesisir yang kadar oksigen lebih baik dibanding dengan perairan dalam," ungkap Lidya dikutip dari Wartakotalive.com.
"Kemungkinan kedua, bisa juga karena harmful algae blooming, kalau akibat blooming phytoplankton (bisa harmfull) harus dideteksi lebih lanjut dengan pengujian laboratorium," sambung Lidya.
Adapun kemungkinan ketiga, terdapat potensi perubahan suhu yang signifikan akibat curah hujan atau masuknya air tawar dari muara sungai juga dapat menjadi penyebab fenomena alam tersebut.
(Kompas.com: Zintan Prihatini | Wartakotalive.com: M. Rifqi Ibnumasy)
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/12/01/05443271/fenomena-alam-ratusan-ikan-laut-meloncat-loncat-haruskah-kita-takut