DEPOK, KOMPAS.com - Lurah Bedahan Musonip mengaku mendapatkan laporan adanya indikasi praktik politik uang dalam pemilihan Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) di wilayahnya.
Hal itu dibongkar salah satu calon ketua LPM, Tatang Johari alias Bang Bangor.
Bang Bangor terang-terangan mengaku bagi-bagi amplop kepada pemilik hak suara di Bedahan karena menganggap praktik itu sudah menjadi budaya.
Akan tetapi, Musonip berdalih praktik itu di luar kendali pihak kelurahan.
"Ya terus terang (laporan suap-menyuap) ada saja, tapi kami tak ikut mencampurinya, karena itu urusan internal mereka," ujar Musonip saat dikonfirmasi, Jumat (2/12/2022).
Musonip mengatakan pemilihan Ketua LPM di wilayahnya sempat ricuh. Sebab, salah satu calon Ketua LPM yang kalah tak puas atas hasil tersebut.
"Akhirnya di luar pengetahuan kami yang menang dan kalah ada chaos di lapangan, itu di luar pengetahuan kami," ujar dia.
Kendati demikian, menurut Musonip, pemilihan LPM yang digelar serentak pada Minggu (27/11/2022), sudah sesuai dengan Peraturan Wali (Perwal) Kota Depok Nomor 9 Tahun 2022.
"Apa yang kami laksanakan telah sesuai prosedur. Adapun kelanjutannya yang bersangkutannya ada di (masing-masing) calon ketua pemilihan LPM," kata Musonip.
"Nyanyian" Bang Bangor
Bang Bangor menyebutkan, politik uang dalam kontestasi pemilihan ketua LPM Kelurahan Bedahan sudah menjadi budaya.
Berdasarkan pengalaman tiga tahun lalu, Bang Bangor pernah mencalonkan diri sebagai Ketua LPM dan bertarung dengan dua kandidat lainnya.
Saat itu, Bang Bangor hanya bermodalkan uang sebesar Rp 300.000 untuk mendaftarkan dirinya.
Ia pun kalah dari kandidat lainnya dan hanya meraih 48 suara.
"Saya tidak ada indikasi money politic, saya cuma punya uang Rp 300.000, tapi alhamdulillah saya bisa jadi pengantin (calon)," kata Bang Bangor saat dijumpai di kediamannya RT 007, RW 004, Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok, Kamis (1/12/2022).
Berawal dari kegagalannya itu, Bang Bangor mencoba kembali peruntungannya untuk menjadi ketua LPM pada periode 2022.
Agar berhasil, kali ini ia menggunakan politik uang.
Sebab, ia menilai pada kontestasi pemilihan di tahun ini, budaya lama itu belum berubah.
Ia menilai para calon ketua LPM lain turut menyebarkan amplop kepada pihak yang memiliki hak suara.
Bang Bangor mengaku telah menyebarkan uang senilai Rp 22 juta kepada para pihak di Kelurahan Bedahan.
"Amplop yang dikeluarkan semua totalnya ada 22, nominal Rp 1 juta per amplop, berarti total Rp 22 juta," kata Bang Bangor.
Menurut Bang Bangor, 22 amplop itu telah disebarkan kepada perwakilan RT/RW, tokoh agama, kader lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM), serta pemilik hak suara lain.
Akan tetapi, Bang Bangor hanya memperoleh dua suara dari 22 orang penerima amplop.
"Dari 22 penerima amplop, yang milih cuma dua," kata Bang Bangor.
Hal inilah yang membuat Bang Bangor marah-marah di media sosial, meminta sejumlah pihak mengembalikan uangnya.
"Jelas (saya ditipu). Makanya saya akan basmi kemunafikan," tutur Bang Bangor.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Kompas.com, pemilihan ketua LPM di Kelurahan Bedahan, dimenangkan oleh Rizal Antoni dengan perolehan 23 suara.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/12/02/15582281/pemilihan-ketua-lpm-bedahan-diwarnai-politik-uang-lurah-itu-urusan-mereka