Ia bercita-cita menjadi atlet karena gemar bermain sepatu roda sejak berusia 4 tahun.
"Cita-citanya jadi atlet sepatu roda, mau mewakili negara Indonesia," kata Zaila saat ditemui di area hari bebas kendaraan bermotor (HBKB), Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, Minggu (4/12/2022).
Selain itu, Zaila terinspirasi pelatih sepatu rodanya bernama Aga yang memberikan ilmu bermain sepatu rodanya kepada banyak orang.
Zaila menceritakan, perjalanannya belajar bermain sepatu roda tak selalu mulus. Ia kerap terluka akibat terjatuh dari sepatu roda.
"Iya, suka ada kesulitan dulu, ada jatuh-jatuh, tapi kalau ada jatuh itu artinya sudah bisa kata ayah," ujar Zaila.
"Pernah luka di dengkul, di perut, habis itu di lengan tangan," imbuh dia.
Zaila mengaku baru pertama kali bermain sepatu roda di area car free day (CFD). Bocah kelas 4 SD itu antusias berolahraga sekaligus melatih kemampuannya dalam bermain sepatu roda di area CFD.
"Seru, tapi tadi yang aku enggak suka ada busway (transjakarta) karena bahaya," ujar Zaila.
Sementara itu, ayah Zaila, Handri Fernando, mendukung penuh hobi putrinya bermain sepatu roda.
Handri, yang kerap dipanggil Paul, sering mengajak putrinya ikut bermain sepatu roda bersama komunitasnya yang bernama Reborolling.
"Dia (Zaila) tuh di Reborolling sering keluar jalan juga tapi lebih ke malam hari, kalau CFD dia baru pertama kali," kata Paul.
Menurut Paul, dengan bergabung di Komunitas Reborolling, dia dan Zaila mendapatkan banyak ilmu mengenai sepatu roda.
"Di Reborolling kami banyak bertemu orang-orang, banyak terbantu karena teman-temannya juga jago-jago, sampai yang juara nasional kumpul di Reborolling," tutur Paul.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/12/04/13051651/kisah-zaila-bocah-9-tahun-yang-bercita-cita-jadi-atlet-sepatu-roda