TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Sebagian masyarakat Indonesia masih memandang miring kasus HIV/AIDS.
Stigma inilah yang kemudian membuat orang dengan HIV/AIDS (ODHIV) berusaha untuk menyembunyikan penyakit mereka.
Akhirnya mereka pun malu untuk memeriksakan kesehatannya dan berdampak pada peningkatan risiko kematian serta penularan HIV/AIDS di masyarakat.
Sebagai informasi, HIV merupakan virus yang menyerang dan melemahkan sistem kekebalan tubuh.
Adapun AIDS adalah sekumpulan gejala penyakit akibat yang terjadi karena menurunnya kekebalan tubuh akibat infeksi HIV.
Kementerian Kesehatan mencatat, dalam kurun waktu 12 tahun terakhir, kasus HIV menurun 50 persen dari 52.990 kasus menjadi 26.730 kasus.
Kendati begitu, penurunan ini belum mencapai target yang telah diharapkan.
Adanya pandemi Covid-19 sejak tahun 2020 telah nyata memperlambat upaya eliminasi HIV/AIDS tahun 2030.
Di Tangerang Selatan, terdapat 308 kasus HIV/AIDS selama periode Januari hingga November 2022.
Dari keseluruhannya, mayoritas penderita HIV/AIDS adalah laki-laki dengan total sebesar 81 persen.
81 persen penderita HIV/AIDS di Tangsel laki-laki
Dinas Kesehatan Kota Tangsel menyebutkan, sebanyak 81 persen penderita HIV/AIDS adalah laki-laki.
"Kasus HIV/AIDS didominasi oleh laki-laki dengan persentase 81 persen (dari 308). Kasus HIV/AIDS terbanyak berada pada usia produktif yaitu 25-49 tahun," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel Allin Hendalin Mahdaniar melalui keterangan tertulis yang diterima, Senin (5/12/2022).
Hal itu menunjukkan bahwa mayoritas penyakit HIV/AIDS di Tangsel diderita oleh laki-laki.
Ada 308 kasus periode Januari-November 2022
Sebanyak 308 kasus HIV/AIDS ditemukan di Tangerang Selatan selama periode Januari hingga November 2022. Sebanyak 266 di antaranya merupakan kasus HIV, sedangkan 42 lainnya kasus AIDS.
"Pada tahun 2022 sampai dengan bulan November tercatat kasus HIV 266 kasus dan AIDS 42 kasus," kata Allin.
Sementara itu, berdasarkan data kumulatif kasus HIV/AIDS di Kota Tangsel tahun 2015 hingga November 2022 terdapat sebanyak 1.685 kasus.
Perinciannya, jumlah kasus HIV sebanyak 1460 orang dan kasus AIDS sebanyak 225 orang dan sudah dilakukan pengobatan sesuai dengan standar.
Dinkes tambah 3 lokasi perawatan dukungan pengobatan HIV/AIDS
Dinas Kesehatan Kota Tangsel menambah tiga lokasi pelayanan perawatan dukungan pengobatan (PDP) HIV/AIDS pada akhir tahun 2022.
"Di akhir tahun ini, Kota Tangerang Selatan menambah tiga layanan PDP yaitu UPTD Puskesmas Rawa Buntu, RS Permata Pamulang, dan RSUD Serpong Utara," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Tangsel Adhy Purnawan.
Sebelumnya, hanya 12 fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) yang tersebar di tujuh kecamatan di Kota Tangsel. Sebanyak empat di antaranya di rumah sakit dan delapan lainnya di UPTD Puskesmas.
Dengan demikian, total layanan PDP HIV/AIDS di Kota Tangsel bertambah menjadi 15.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/12/06/10393691/ada-308-kasus-hiv-aids-di-tangsel-sejak-januari-2022-lokasi-perawatan