Salin Artikel

Kondisi Kesehatan Budyanto Paman Keluarga Kalideres Menurun Karena Hasil Ritual Tak Sesuai Harapan

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil otopsi psikologis terhadap Budyanto Gunawan (69), salah satu anggota keluarga yang ditemukan tewas di kediaman mereka di Kalideres, menunjukkan adanya sikap putus asa di akhir hayatnya.

Ketua Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia Reni Kusumowardhani mengatakan keputusasaan yang dirasakan Budyanto berkaitan dengan hasil prosesi ritual yang selama ini ia jalani tidak sesuai dengan ekspektasinya.

"Selama ini dia (Budyanto) meyakini bisa melakukan sesuatu berbau klenik untuk memperbaiki taraf kehidupannya termasuk dalam hal finansial," ujar Reni dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jumat (9/12/2022).

Namun ternyata, berbagai ritual yang dijalani Budyanto tak kunjung menghasilkan sesuatu yang diharapkan oleh dirinya.

"Harapannya tidak kunjung datang sehingga terjadi pergeseran dari situasi hope (berharap) ke hopeless (putus asa)," kata Reni.

Menurut Reni, sumber keuangan Budyanto yang sudah habis serta gagalnya berabagai upaya menjual aset membuat keadaan psikologis dari Budyanto menjadi semakin tidak berdaya.

Keadaan tidak berdaya inilah yang menurut Reni membuat kondisi psikologis Budyanto tertekan. Hal tersebut turut memicu penurunan kondisi fisik Budyanto.

"Bukan hanya stress psikologis, tapi juga memicu memperburuk kondisi fisik dan kesehatan," kata Reni.

Kematian wajar

Hasil otopsi psikologis melalui perilaku dan pola kepribadian juga mengungkapkan bahwa Budyanto meninggal karena penyebab wajar, baik itu karena faktor usia atau penyakit.

Reni mengatakan ditemukan indikasi secara kuat kematian wajar karena usia, atau mungkin sakit, terkait situasi pandemi atau mungkin penyakit lainnya.

Hal tersebut juga relevan dengan hasil pemeriksaan dokter forensik yang menunjukkan bahwa tidak ada tanda-tanda kekerasan yang menjadi penyebab kematian Budyanto.

"Intinya Bapak Budyanto meninggal dalam kondisi ketidakberdayaan. serta tidak ada sumber daya finansial yang tidak mungkin diakses," ujar Reni.

Mengenal dunia klenik sejak SMA

Reni mengungkapkan hasil otopsi psikologis dari Budyanto menunjukkan bahwa ia memiliki tingkah laku dan cara berpikir yang tidak lazim

"(Budyanto) menyukai hal-hal yang bersifat klenik, perdukunan, dan memiliki guru spiritual. Hal ini sudah sejak SMA," ujarnya.

Alih-alih mencari pengobatan medis, lanjut Reni, Budyanto memilih mencari cara-cara alternatif untuk menyelesaikan masalah kesehatan yang dialami oleh anggota keluarga.

Diberitakan sebelumnya, kepolisian menemukan sejumlah barang bukti yang mengarahkan bahwa salah satu anggota keluarga yang ditemukan tewas di Kalideres kerap melakukan ritual tertentu.

Barang bukti tersebut di antaranya adalah buku mantra, kemenyan, serta klentingan mungil atau buli-buli.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan, Budyanto adalah sosok yang memengaruhi tiga anggota keluarga lainnya untuk menerapkan ritual kepercayaan tersebut.

"Hal ini mengakibatkan adanya suatu kepercayaan dalam keluarga tersebut bahwa upaya untuk membuat kondisi lebih baik atau mengatasi masalah yang terjadi dalam keluarga," ujar Hengki.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/12/09/18390871/kondisi-kesehatan-budyanto-paman-keluarga-kalideres-menurun-karena-hasil

Terkini Lainnya

Dua Karyawan SPBU Karawang Diperiksa dalam Kasus Bensin Dicampur Air di Bekasi

Dua Karyawan SPBU Karawang Diperiksa dalam Kasus Bensin Dicampur Air di Bekasi

Megapolitan
Soal Urgensi Beli Moge Listrik untuk Pejabat, Dishub DKI: Targetnya Menekan Polusi

Soal Urgensi Beli Moge Listrik untuk Pejabat, Dishub DKI: Targetnya Menekan Polusi

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di DKI Jakarta Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di DKI Jakarta Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Gagal Rekonstruksi karena Sakit, Gathan Saleh Dibawa ke Dokter

Gagal Rekonstruksi karena Sakit, Gathan Saleh Dibawa ke Dokter

Megapolitan
Karyoto Disebut Hentikan Perkara Firli Bahuri Diam-diam, Polda Metro Jaya: Mengada-ada!

Karyoto Disebut Hentikan Perkara Firli Bahuri Diam-diam, Polda Metro Jaya: Mengada-ada!

Megapolitan
9 Tahun Misteri Kasus Kematian Akseyna, Keluarga Tidak Dapat “Update” dari Polisi

9 Tahun Misteri Kasus Kematian Akseyna, Keluarga Tidak Dapat “Update” dari Polisi

Megapolitan
Ammar Zoni Residivis Narkoba 3 Kali, Jaksa Bakal Pertimbangkan Tuntutan Hukuman

Ammar Zoni Residivis Narkoba 3 Kali, Jaksa Bakal Pertimbangkan Tuntutan Hukuman

Megapolitan
Kasus DBD Melonjak, Dinkes DKI Gencarkan Kegiatan “Gerebek PSN” Seminggu Dua Kali

Kasus DBD Melonjak, Dinkes DKI Gencarkan Kegiatan “Gerebek PSN” Seminggu Dua Kali

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangsel Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangsel Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Kembangkan 'Food Estate' di Kepulauan Seribu, Pemprov DKI Bakal Perhatikan Keselamatan Lingkungan

Kembangkan "Food Estate" di Kepulauan Seribu, Pemprov DKI Bakal Perhatikan Keselamatan Lingkungan

Megapolitan
Kelakar Heru Budi Saat Ditanya Dirinya Jadi Cagub DKI: Pak Arifin Satpol PP Juga Berpotensi...

Kelakar Heru Budi Saat Ditanya Dirinya Jadi Cagub DKI: Pak Arifin Satpol PP Juga Berpotensi...

Megapolitan
Keluarga Korban Pembacokan di Kampung Bahari Masih Begitu Emosi terhadap Pelaku

Keluarga Korban Pembacokan di Kampung Bahari Masih Begitu Emosi terhadap Pelaku

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bogor Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bogor Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Aviary Park Bintaro: Harga Tiket Masuk dan Fasilitasnya

Aviary Park Bintaro: Harga Tiket Masuk dan Fasilitasnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke