JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memiliki slogan baru di bawah kepemimpinan Penjabat (Pj) Gubernur Heru Budi Hartono.
Slogan baru tersebut berbunyi, "Sukses Jakarta untuk Indonesia". Slogan ini menggantikan slogan di era Gubernur Anies Baswedan yang berbunyi "Jakarta Kota Kolaborasi".
Plt Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik DKI, Raides Aryanto mengatakan, slogan baru tersebut merupakan wujud dukungan Jakarta terhadap Ibu Kota Nusantara (IKN).
"Slogan baru hadir untuk mendukung sekaligus mengajak masyarakat Jakarta, untuk bersinergi mengantarkan Ibu Kota dari Jakarta ke Nusantara," kata Raides.
"Serta sebagai bagian dari pelaksanaan program RPD (Rencana Pembangunan Daerah 2023-2026),” lanjutnya.
Kendati ada pergantian slogan, Raides juga memastikan tidak akan ada logo baru menggantikan logo "PlusJakarta".
“Jadi, tidak ada logo baru menggantikan logo PlusJakarta," ujar Raides.
Slogan baru dikritik
Dilansir dari TribunJakarta.com, Sekretaris Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik Zoelkifli menyesalkan keputusan Pemprov DKI mengganti slogan Kota Jakarta.
Menurut Taufik, slogan baru saat ini memiliki kesan kuno yang kurang dapat diterima untuk kalangan anak muda.
"Slogan yang sekarang enggak keren, enggak milenial dan tidak menuntut atau memotivasi warga Jakarta apa yang mesti mereka lakukan untuk memajukan Jakarta," ucapnya, Senin (12/12/2022)
Padahal, lanjut Taufik, slogan yang disematkan pada Kota Jakarta seharusnya dapat menjadi penggerak warga ibu kota untuk berkontribusi terhadap kota tempat mereka bereda.
Berdasarkan pandangan Taufik, slogan "Jakarta Kota Kolaborasi" bisa memotivasi masyarakat untuk turut berperan memajukan Kota Jakarta.
Sementara, slogan baru yang berbunyi "Sukses Jakarta Untuk Indonesia" tidak spirit kebersamaan seperti di era Gubernur Anies Baswedan.
"Slogan baru ini tidak memotivasi harapan warga Jakarta untuk kehidupan yang lebih baik di masa yang akan datang," ujar Taufik.
Kritik terhadap logo baru Jakarta juga banyak dilakukan warga net di media sosial.
"Di luar konteks politik, emang ngerasa Jakarta malah ngalami kemunduran. Awalnya udah berasa keren banget, tagline (slogan) 'Kota Kolaborasi' dengan logo plus Jakarta yang punya arti detail dan konteks keren, bahkan font Jakartanya ajib, eh lha kok malah balik logo ala-ala Pemda khas boomers," cuit netizen @SatriioAp, dikutip Senin (12/12/2022).
(Kompas.com: Nirmala Maulana Achmad | TribunJakarta.com: Dionisius Arya Bima Suci)
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/12/12/17210361/saat-slogan-baru-jakarta-dikritik-dan-dianggap-kurang-keren