Muzani datang bersama asistennya. Wakil Ketua MPR itu mengenakan kemeja coklat putih dan peci hitam.
Setibanya di rumah duka, Muzani mendoakan jenazah Ridwan yang disemayamkan di ruang tengah.
Selepas melayat, Muzani mengenang sosok Ridwan Saidi semasa hidup. Menurut Muzani, Ridwan merupakan orang yang menguasai sejarah.
"Beliau adalah orang yang sangat menguasai sejarah. Beliau orang yang sangat menguasai setiap episode perjalanan bangsa," ujar Muzani.
Muzani mengaku sangat dekat dengan Ridwan Saidi sejak saling mengenal pada 1990. Ia pun merasa kehilangan sosok Ridwan yang dinilainya tak ada yang bisa menggantikan.
"Tidak pernah kering dari cerita dan kisah yang beliau ungkapkan kepada kami yang jauh lebih muda. Karena itu, saya belum menemukan sosok seperti beliau," kata Muzani.
Adapun Ridwan menghembuskan napas terakhir saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Pondok Indah, Bintaro, Pondok Aren, Tangerang Selatan, karena sakit yang diderita.
Untuk diketahui, Ridwan lahir pada 2 Juli 1942 di Gang Arab Nomor 20, Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Ridwan adalah anak keempat dari empat bersaudara dari pasangan Abdurrahim dan Muhaya, ketiga kakaknya adalah perempuan semua.
Ia menikahi Yahma Wisnani, seorang wanita kelahiran Minang, Sumatera Barat, pada 1977.
Pasangan ini dikaruniai lima orang anak, yakni Syarifah Jihan Marina, Syarif Razvi, Rifat Najmi, Ferhat Afkar, dan Shahin Maulana.
Ridwan memperoleh gelar sarjana dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia pada 1976.
Semasa kuliah ia aktif di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan berhasil menjadi Ketua Umum PBHMI 1974-1976.
Ridwan kemudian menjadi caleg PPP pada Pemilu 1977. Ia pun terpilih sebagai anggota DPR dari PPP.
Ketika Ridwan sudah tidak aktif lagi dalam dunia perpolitikan nasional selepas menjabat anggota DPR pada 1987, ia memfokuskan diri mengamati masalah-masalah kebudayaan Betawi.
Namun, Ridwan seperti yang ia katakan, "saya tidak pernah masuk ke dalam organisasi etnik Betawi, karena tidak memiliki kejelasan apa yang mereka perjuangkan".
Ridwan juga tidak memiliki hasrat untuk berkecimpung di dalam struktur pemerintahan DKI Jakarta, khususnya Badan Musyawarah (Bamus) Betawi.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/12/25/14155461/kenang-ridwan-saidi-muzani-sosok-yang-menguasai-tiap-episode-sejarah