Salin Artikel

Marak Aksi Koboi di Jalanan Jakarta, Sosiolog: Jalan bak Arena Pertarungan Kuasa

Sebelumnya, pada Kamis (8/12/2022), seorang pengendara mobil berinisial DP juga diduga mengancam CE (27) menggunakan senjata api. Belakangan, polisi menyebut alat yang digunakan untuk mengancam CE yakni alat cukur, bukan senjata api.

Pada 18 September 2022, seorang anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) juga menodongkan pistol saat laju mobil berpelat dinas yang dikemudikannya terhalang di Jalan Tol Jagorawi, Cipayung, Jakarta Timur, arah Jakarta.

Berkait maraknya aksi koboi-koboian di jalan, sosiolog Universitas Gadjah Mada (UGM) AB Widyanta mengatakan, jalanan menjadi arena spektakel, yaitu ajang kompetisi untuk menunjukkan kehebatan, kekuasaan, dan kekuatan.

"Ini menunjukkan bahwa jalanan seperti arena pertarungan kuasa antarorang-orang yang kemudian merasa itu adalah jalannya sendiri, merasa itu adalah akses yang layak untuk dia dapatkan tanpa perlu memedulikan orang lain," ujar Abe, sapaan AB Widyanta, saat dihubungi, Selasa (27/12/2022).

Penodongan di jalan, lanjut dia, merupakan realitas sosiologis yang perlu dipahami secara lebih kompleks.

Abe menuturkan, kekerasan di jalan adalah wujud arogansi dari individu tertentu yang merasa memiliki kekuatan dan hak lebih dibandingkan yang lain.

"Ini sebetulnya penanda bahwa kita semakin pudar di dalam kota metropolitan itu. Etika hidup bersama semakin luntur, semakin mengalami kemerosotan yang terlihat makin sering kasus-kasus seperti ini," tutur Abe.

Abe berpendapat, munculnya perilaku koboi di jalanan Ibu Kota bukan hanya karena faktor emosional dan arogansi.

Ada persoalan mendasar yang belum kunjung selesai hingga hari ini, yakni ketersediaan transportasi publik yang merata dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

Kendaraan pribadi yang melimpah membuat penggunaan jalan makin terbatas.

"Ada yang perlu lebih sangat serius dipikirkan oleh pemerintah, sampai kapan kah negara ini memfasilitasi kendaraan-kendaraan pribadi tanpa pernah berpikir holistik, bahwa kita membutuhkan transportasi publik yang lebih bersifat tidak pribadi, tetapi yang massal," kata Abe.

Dalam konteks masyarakat di dunia ketiga dengan jumlah penduduk yang banyak, transportasi publik menjadi sebuah kebutuhan mutlak.

Sebab, jalanan tidak bisa berkembang lagi karena permukiman sudah sangat padat.

Abe sendiri mengaku tak ingin spekulatif terkait kasus penodongan pisau yang diduga dilakukan oleh pejabat publik.

Namun, apabila benar, Abe berpandangan, pelaku merupakan model pejabat yang tidak memiliki etika publik.

"Kalau dia berjalan, mestinya tidak baperan karena dia harus berbagi jalan dengan warga masyarakatnya," jelas Abe.

"Ini sebuah kesadaran bersama baik pejabat maupun bukan pejabat, warga negara biasa, bahwa semua memiliki hak atas akses jalan itu," sambung dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/12/27/10353031/marak-aksi-koboi-di-jalanan-jakarta-sosiolog-jalan-bak-arena-pertarungan

Terkini Lainnya

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke