JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 19 anak di bawah lima tahun (balita) yang tinggal di Kelurahan Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, mengalami gizi buruk dan penyakit penyerta lain.
Lurah Pejaten Barat Asep Ahmad Umar mengatakan, sejumlah balita yang menderita gizi buruk itu diketahui berdasarkan hasil identifikasi oleh petugas kelurahan dan puskesmas Pejaten Barat pada September 2022.
"Itu hasil identifikasi pada bulan September 2022. Total itu ada 19 balita yang menderita gizi buruk," ujar Asep saat dihubungi, Selasa (3/1/2022).
Dari 19 balita yang mengalami gizi buruk itu, satu di antaranya meninggal dunia setelah mendapatkan penanganan medis di beberapa rumah sakit di Jakarta Selatan.
Asep menegaskan, penyebab satu balita yang meninggal dunia itu diduga bukan karena gizi buruk yang dideritanya, melainkan adanya penyakit penyerta.
"Kemaren kita ada 19 anak, meninggal dunia satu meninggal karena penyakit penyerta atau penyakit lain. Bayi itu lahir tidak memiliki anus," kata Asep.
"Bukan (karena gizi buruk yang dideritanya). Karena memang ada hal lain," kata Asep yang kembali menegaskan.
Asep mengatakan, sejumlah balita di Pejaten Barat yang mengalami gizi buruk telah ditangani oleh Puskesmas Pejaten Timur melalui program penanganan yang dilakukan setiap hari Selasa sejak 4 Oktober 2022.
Program itu dengan mendatangkan dokter anak dan spesialis gizi untuk memeriksa sejumlah anak yang menderita gizi buruk.
Bahkan, beberapa anak yang menderita gizi buruk hingga harus mendapatkan penanganan medis secara serius juga dirujuk ke rumah sakit.
"Sisa 18 kita terus laksanakan program kita sampai bulan Desember kemarin, akhir tanggal 27 hari Selasa, karena pertemuan setiap hari Selasa dan alhamdulillah mereka pada baik sekarang," ucap Asep.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/01/03/17035851/19-balita-di-jakarta-selatan-menderita-gizi-buruk-dan-penyakit-penyerta
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.