Salin Artikel

Kilas Balik Perpisahan Eny dan Ayah Tiko 13 Tahun Lalu: Tak Ada Pertengkaran, bahkan Ada Niat Kembali ke Rumah

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah belasan tahun, Pulung Mustika Abima (23) atau Tiko akhirnya kembali menjalin komunikasi dengan keluarga ayahnya di Jawa Timur.

Tiko merupakan seorang anak yang kisahnya viral karena merawat sang ibu, Eny Sukaesi (53), selama belasan tahun di rumah mewah terbengkalai di Cakung, Jakarta Timur, tanpa listrik dan air.

Dalam ingatannya, Tiko selama ini menganggap ayahnya, Herman Mudji Susanto, meninggalkan ibunya sejak 2010. Hal itu membuat Eny mengalami depresi sejak berpisah dengan ayahnya.

Sejak saat itu, Tiko merawat sang ibu seorang diri selama belasan tahun di rumah mewah tanpa listrik dan air. Eny disebut selalu menolak jika ada tetangga yang menawarkan uluran tangan.

Orang-orang yang pernah terlibat dalam keluarga Tiko pun perlahan membuka tabir perpisahan Eny dan suaminya. Kuli panggul hingga keluarga ayah Tiko pun ikut buka suara.

Tak ada pertengkaran

Seorang kuli panggul bernama Agung Sunardi (60) menceritakan kisah saat Herman meninggalkan rumah mewahnya di Kompleks PLN, Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur, 13 tahun lalu.

Menurut Agung, tak terlihat ada konflik antara Herman dengan Eny saat itu. Agung masih ingat persis peristiwa itu karena ia jadi kuli panggul yang ikut mengangkut barang yang dibawa Herman.

"(Saat itu) tidak ada masalah sih. Damai-damai saja," kata Agung saat ditemui di rumah Eny dan Tiko, Senin (9/1/2023).

Pada saat proses pemindahan barang itu, Agung mengatakan bahwa baik Herman maupun Eny sama-sama memilihkan barang yang dapat dibawa ke Madiun, Jawa Timur.

"Kesannya damai saja tidak ada masalah. Ibu (Eny) juga nunjukkin barangnya yang mau dibawa ke Madiun," tutur Agung.

Berdasarkan penuturan Agung, ada beberapa jenis barang yang dipindahkan dari Cakung ke Madiun, di antaranya adalah lemari, kasur, hingga perabotan rumah tangga.

Agung mengungkapkan pesan yang sempat disampaikan ayah Tiko, Herman Mudji Susanto, saat meninggalkan rumah mewahnya 13 tahun lalu.

Menurut penuturan Agung, Herman sempat berjanji akan kembali ke rumah megahnya di Cakung usai meninggalkannya.

"Bapaknya Tiko waktu itu ikut mobil. Pesan sama saya, (katanya) nanti tiga tahun lagi saya ke sini, mau nyunatin Tiko," ujar Agung di Cakung, Senin (9/1/2023), dilansir dari TribunJakarta.com.

Namun, ucapan yang sempat dikatakan Herman tak terwujud dan ia tak pernah bertemu kembali dengan Tiko dan Eny. Agung mengatakan bahwa tak ada lagi pesan yang disampaikan Herman selain ingin mengkhitan Tiko.

"Enggak, cuma berpesan 'aku tiga tahun lagi aku ke sini. Temui saya, pak. Paling saya nyunatin anak saya.' Begitu," ucapnya menirukan Herman.

Meninggal sejak 2015

Pihak yang mengaku keluarga dari ayah Tiko, Herman Moeji Susanto, akhirnya muncul memberikan keterangan. Pihak keluarga menyebutkan, ayah Tiko sudah meninggal dunia pada 2015.

"Jadi sudah meninggal tahun 2015 ya, Bu?" tanya YouTuber Pratiwi Noviyanthi atau Novi kepada seorang wanita melalui sambungan telepon.

"Iya, benar," ucap wanita tersebut yang mengaku sebagai anak kandung Herman.

Adapun percakapan dengan pihak keluarga ayah Tiko diunggah di kanal YouTube pribadi Novi. Pihak keluarga rupanya menghubungi Novi untuk mengklarifikasi mengenai informasi yang beredar.

Sebagai bukti, pihak keluarga juga mengirimkan bukti foto nisan makam ayah Tiko. Beredar di media sosial, tertulis P Muji Susanto meninggal dunia pada 18 Juli 2015.

Selain itu, pihak keluarga menyebut Tiko bukan ditinggal ayahnya, melainkan ibu Tiko, Eny yang meminta sang suami pergi dari rumah.

Seseorang bernama Ika yang mengaku Cucu dari Herman, Ika, meminta Tiko tidak menjelekkan kakeknya.

Sebelumnya, Tiko menceritakan ayahnya yang saat itu berusia sekitar 80 tahun berpisah dengan ibunya pada 2010. Ayah Tiko pun meninggalkan rumah mewah itu untuk pulang kampung ke Madiun.

Ingin berziarah ke makam sang ayah

Tiko ingin berziarah ke makam ayahnya. Niat itu Tiko sampaikan kepada keluarga ayahnya, Uri, melalui sambungan telepon beberapa waktu lalu.

“Kalau ada kesempatan aku mau nengokin makam almarhum dengan niatan ziarah,” ujar Tiko dikutip Kompas.com dari kanal YouTube Pratiwi Noviyanthi pada Minggu (8/1/2023).

Keluarga almarhum ayah Tiko menyambut baik keinginan pria berusia 23 tahun ini. Uri bahkan meminta Tiko bertemu keluarga di Surabaya agar bisa berkunjung ke makam ayahnya bersama.

Tiko pun bersyukur berkat kisahnya yang kini viral, ia jadi tahu latar belakang keluarganya, termasuk soal ayahnya.

Ia bahkan berniat untuk bertemu langsung dengan keluarga ayahnya tersebut. Sebab selama ini, Tiko hanya tinggal bersama ibunya tanpa mengetahui keberadaan ayah serta keluarga lainnya.

(Penulis : Nabilla Ramadhian | Editor : Kistyarini, Dian Maharani, Ihsanuddin, Abdul Haris Maulana)

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/01/11/05000031/kilas-balik-perpisahan-eny-dan-ayah-tiko-13-tahun-lalu-tak-ada

Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke