Lurah Kranji Isnaini mengatakan, bocah itu ditangkap oleh warga setelah aksinya pada Selasa (10/1/2023) malam tepergok warga.
"Sudah tertangkap kemarin malam sekitar jam 19.00 WIB. Pas ditangkap, ternyata bocah kelas 6 SD, di bawah umur," kata Isnaini saat dikonfirmasi, Rabu (11/1/2023).
Isnaini menjelaskan, penangkapan bermula saat warga yang resah berinisiatif untuk memancing pelaku.
Pihak RT 004 RW 004 datang ke kantor lurah dan menyatakan bahwa warga siap untuk menangkap pelaku.
"Jadi warga memancing pelaku, terus saya bilang, 'jangan satu orang, saling kerja sama.' Saya bilang, komunikasi yang aktif, setelah pancingan dibuat, akhirnya bisa ditangkap (pelakunya)," jelas Isnaini.
Isnaini menyebutkan bahwa bocah tersebut mencuri pakaian dalam wanita hanya karena iseng.
Pakaian dalam wanita yang dicuri pun langsung dibuang, tak disimpan oleh pelaku.
"Motif cuma iseng, namanya anak-anak kali, ya, soalnya dia ambil, terus dibuang pakaiannya, ada yang ke genteng, ada juga yang ke aliran kali," sebut Isnaini.
Setelah bocah tersebut ditangkap, warga dan pihak keluarga pelaku langsung melakukan mediasi bersama Bhabinkamtibmas di wilayah setempat. Kasus itu pun dinyatakan selesai.
Orangtua sepakat untuk mengawasi anaknya dan warga juga sepakat tak merundung bocah tersebut.
"Pada intinya, karena pelaku di bawah umur, kasihan juga bapaknya enggak kerja, yang diandalkan ibunya saja yang buruh cuci. Ibunya juga menangis dan saya arahkan untuk memperhatikan anaknya, jangan sampai kejadian kembali terulang," ujar Isnaini.
"Mereka (orangtua pelaku) juga minta solusi agar anaknya tak dicibir, karena takut berimbas pada psikologis anaknya. Jadi, artinya sudah mediasi," sambung dia.
Sebagai informasi, warga di RW 004 Kelurahan Kranji sempat dibuat resah oleh aksi bocah tersebut.
Isnaini mengatakan, sejumlah pakaian dalam wanita milik warga dicuri. Pencurian itu terjadi ketika warga menjemur pakaiannya di pekarangan rumah.
"Dari informasi yang saya dapat, memang beberapa warga mengakui telah kehilangan beberapa pakaian dalam, padahal di satu tempat yang sama, di jemuran yang sama, banyak pakaian yang lebih berharga, tetapi ternyata yang diambil hanya pakaian dalam," kata Isnaini, Selasa (10/1/2023).
Isnaini menyebutkan, pencurian pakaian dalam perempuan ini selalu terjadi di rentang waktu yang sama.
Warga kehilangan banyak celana dalam setiap dua hari sekali setelah pencurian pertama terjadi.
"Itu (kehilangan) rata-rata selang sehari atau artinya dua hari sekali. Sempat dipancing, tapi pelaku tak muncul kembali," sebut Isnaini.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/01/11/14175341/pencuri-pakaian-dalam-wanita-di-kranji-bekasi-ternyata-bocah-sd