Di tengah menjamurnya pengemudi ojol dan persaingan platform angkutan daring, pendapatan sebagian pengemudi pun menurun.
Salah satu pengemudi Gojek yang merasakan penurunan pendapatan adalah Eko Mandagi (42).
Dia mengaku, pemasukannya berkurang sejak berbagai kompetitor platform ojek online bermunculan.
"Banyak kompetitor ya ngaruh, tapi enggak terlalu signifikan. Tadinya kami dapat Rp 200.000 mungkin jadi Rp 150.000, begitu aja," ujar Eko saat ditemui Kompas.com di Shelter Gojek Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (13/1/2023).
"Enggak terlalu banyak perubahan, yang penting kalau untuk kami tetap berpenghasilan," sambung dia.
Pria yang telah menjadi pengemudi ojol selama delapan tahun ini mengatakan, hasil mengangkut penumpang cukup menguntungkan.
Menurut dia, setiap pengemudi memiliki manajemen sendiri berkait dengan pendapatan. Jika rajin mengangkut penumpang, pengemudi ojol bisa mendapatkan penghasilan yang cukup besar.
"Kalau kami belum ada kerjaan lain, ya menguntungkan. Kalau belum ada kerja sampingan yang lebih baik, lumayanlah, daripada nongkrong enggak karuan. Jadi bisa bantu keluarga," ucap Eko sembari tertawa ringan.
Ditemui secara terpisah, pengemudi Gojek lain bernama Dilong (29) mengatakan hal senada. Bagi Dilong, penghasilan sebagai pengemudi ojol menguntungkan karena dia tak memiliki pekerjaan lain.
"Kalau buat saya pribadi, karena enggak ada lagi yang bisa menghasilkan, ya menguntungkan, membantu," sebut Dilong.
Penghasilan bisa capai Rp 6 juta
Dalam satu bulan, Eko bisa mengantongi uang sekitar Rp 6 juta, bergantung pada seberapa banyak dia bolak-balik mengangkut penumpang.
Tak jarang, jumlah penumpang lebih sedikit dibandingkan sebelumnya karena pengemudi ojol ada di mana-mana.
"Kalau menurut saya ya relatif sih, paling berkurang dikit. Tapi anak sekolah sekarang udah mulai masuk, dengan adanya anak-anak sekolah, lebih ramai," tutur Eko.
Eko pun berharap tarif Gojek naik, seiring dengan naiknya harga bahan bakar minyak (BBM).
Namun, menurut dia, kenaikan tarif tetap harus memperhatikan kebutuhan konsumen.
Dengan demikian, tak akan ada penurunan jumlah penumpang yang bisa berdampak pada pemasukan para pengemudi ojol.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/01/13/22234671/ojek-online-makin-menjamur-masihkah-driver-untung