Salin Artikel

Dua Bocah Diculik Sekaligus di Pademangan, Korban Ditelantarkan di Pinggir Jalan

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua anak yang masih duduk di kelas 6 sekolah dasar (SD) di Pademangan Jakarta Utara diculik dan dirampas telepon selulernya pada Sabtu (14/1/2023) sore.

Pelaku seorang pria tak dikenal yang mengendarai sepeda motor membawa keliling dua anak-anak berjam-jam dan meninggalkan mereka di pinggir jalan.

Peristiwa ini bermula saat empat anak-anak yang merupakan teman satu sekolah sedang bermain di wilayah Pademangan III sekitar pukul 15.00 WIB sore tadi.

Mereka adalah seorang anak laki-laki berinisial FP (12) dan tiga anak perempuan yang masing-masing ialah IK (11), PN (12), dan MF (12).

Ketika empat sekawan ini sedang berjalan di wilayah Pademangan III, pelaku yang mengendarai motor dengan seorang anak kecil memberhentikan mereka.

"Pelaku ini naik motor bawa anak kecil. Terus anak-anak ini diberhentiin," ungkap Deni Hermanto (50), ayah dari IK saat ditemui di rumahnya di kawasan Pademangan Barat, dilansir dari TribunJakarta.com, Sabtu malam.

Pelaku kemudian meminta keempat bocah tersebut untuk ikut dengannya ke suatu tempat. Pelaku berdalih bahwa FP telah memukuli anaknya dan punya bukti rekaman video.

Dari keempat anak yang diincar pelaku, hanya FP dan IK akhirnya ikut dibonceng naik motor.

"Jadi, pelaku bilangnya mau nunjukin video pukul-pukulan, makanya anak-anak ini diajak naik motor," kata Deni.

Saat naik ke motor pelaku, FP dalam kondisi masih menenteng tas yang di dalamnya berisi tiga unit handphone. Ketiga handphone itu milik FP dan teman-temannya.

Selama berjam-jam pelaku membawa keliling FP dan IK dari Pademangan sampai ke wilayah Senen, Jakarta Pusat.

IK diturunkan terlebih dahulu di pinggir jalan di dekat Pasar Rajawali sebelum pelaku kembali tancap gas sambil masih membonceng FP.

IK yang kebingungan hanya bisa menangis di pinggir jalan sampai akhirnya ada warga yang menolong.

"Anak saya itu diturunin di dekat Pasar Rajawali. Ada ibu RW di situ melihat dia kayak mondar-mandir kebingungan, nangis. Untungnya dia hapal nomor ibunya, akhirnya telpon terus dijemput," tutur Deni.

Sementara itu, FP baru diturunkan di wilayah Senen, Jakarta Pusat setelah dibawa keliling pelaku. Pelaku menurunkan FP di pinggir jalan yang sepi dan membawa kabur tas berisi handphone yang sedari tadi ditenteng korban.

Nenek FP, Marlela (51) mengungkapkan, cucunya ditolong oleh empat pemuda yang melihat korban linglung di sekitaran Senen.

Empat pemuda tersebut akhirnya mengantarkan FP pulang sekitar pukul 17.00 WIB atau dua jam setelah korban diculik dan diterlantarkan di pinggir jalan.

FP pulang dengan selamat setelah seluruh keluarga berupaya mencarinya ke sana ke mari selama berjam-jam.

"Anak ini bolak-balik, dia ketemu orang bilang saya mau pulang tapi enggak tahu. Dia sempat bilang, rumah saya di Industri, jadi dianterin," kata Marlela.

Marlela mengaku bersyukur cucunya FP bisa pulang dengan selamat meski handphone-nya raib.

Ia pun lega teman-teman FP yang lain juga bisa pulang tanpa cacat suatu apapun dan berharap pelaku bisa ditangkap.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Penculikan Anak Kembali Terjadi, Kali Ini 2 Anak di Pademangan Diangkut Sekaligus. (Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Acos aka Abdul Qodir)

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/01/15/08150091/dua-bocah-diculik-sekaligus-di-pademangan-korban-ditelantarkan-di-pinggir

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Juru Sita PN Jakarta Barat Ditangkap karena Terima Suap, Kini Diperiksa Intensif

Juru Sita PN Jakarta Barat Ditangkap karena Terima Suap, Kini Diperiksa Intensif

Megapolitan
Warga Tebet yang Rumahnya Nyaris Roboh Buktikan Tetangga Tak Bangun Fondasi, Pemprov DKI Terbitkan 3 Rekomendasi

Warga Tebet yang Rumahnya Nyaris Roboh Buktikan Tetangga Tak Bangun Fondasi, Pemprov DKI Terbitkan 3 Rekomendasi

Megapolitan
Legendaris di Kota Bogor, Toko Mega Segar Masih Pakai Kertas untuk Bungkus Barang Belanjaan

Legendaris di Kota Bogor, Toko Mega Segar Masih Pakai Kertas untuk Bungkus Barang Belanjaan

Megapolitan
Juru Sita PN Jakarta Barat Ditangkap Bawas MA Usai Diduga Terima Suap

Juru Sita PN Jakarta Barat Ditangkap Bawas MA Usai Diduga Terima Suap

Megapolitan
Lapak Pemulung Ludes Terbakar di Duren Sawit, Warga Cari Harta Tersisa di Antara Tumpukan Puing

Lapak Pemulung Ludes Terbakar di Duren Sawit, Warga Cari Harta Tersisa di Antara Tumpukan Puing

Megapolitan
Pelat Dinas Polri Palsu yang Dipakai David Yulianto Dibeli di Pinggir Jalan Pluit

Pelat Dinas Polri Palsu yang Dipakai David Yulianto Dibeli di Pinggir Jalan Pluit

Megapolitan
Pemasok Senjata dan Pelat Polisi Palsu untuk David Yulianto Seorang Mantan Sekuriti

Pemasok Senjata dan Pelat Polisi Palsu untuk David Yulianto Seorang Mantan Sekuriti

Megapolitan
Pemasok Senjata ke David Yulianto Beli Airsoft Gun di Toko Online

Pemasok Senjata ke David Yulianto Beli Airsoft Gun di Toko Online

Megapolitan
Kapolda Metro Perintahkan Propam Periksa Anggotanya soal Borgol Kabel Ties Mario, Kompolnas: Memang Perlu Dilakukan

Kapolda Metro Perintahkan Propam Periksa Anggotanya soal Borgol Kabel Ties Mario, Kompolnas: Memang Perlu Dilakukan

Megapolitan
Menengok Gunungan Sampah di TPS Pasar Kemiri Muka yang Berbau Busuk

Menengok Gunungan Sampah di TPS Pasar Kemiri Muka yang Berbau Busuk

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemasok Senjata dan Pelat Dinas Polri Palsu untuk David Yulianto

Polisi Tangkap Pemasok Senjata dan Pelat Dinas Polri Palsu untuk David Yulianto

Megapolitan
Pria Paruh Baya Tewas di Kamar Kosnya di Tangerang, Diduga karena Sakit

Pria Paruh Baya Tewas di Kamar Kosnya di Tangerang, Diduga karena Sakit

Megapolitan
Soal Uang Rp 53 Juta dari Warga untuk Perawatan Jalan, Riang Prasetya: Saya Setor ke Rekening Kontraktor

Soal Uang Rp 53 Juta dari Warga untuk Perawatan Jalan, Riang Prasetya: Saya Setor ke Rekening Kontraktor

Megapolitan
Pelaku Pukul Pipi Korban dan Lempar Botol saat Ditegur karena Menyalip Antrean di SPBU Daan Mogot

Pelaku Pukul Pipi Korban dan Lempar Botol saat Ditegur karena Menyalip Antrean di SPBU Daan Mogot

Megapolitan
Potret Toko Legendaris di Bogor, Berdiri Sebelum Indonesia Merdeka dan Tetap Eksis hingga Sekarang

Potret Toko Legendaris di Bogor, Berdiri Sebelum Indonesia Merdeka dan Tetap Eksis hingga Sekarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke