JAKARTA, KOMPAS.com - Alex Bonpis, bandar sabu yang masuk daftar pencarian orang (DPO) Kepolisian Daerah Metro Jaya, telah ditangkap pada Senin (16/1/2023) malam.
Salah satu perkara Alex Bonpis yang sedang ditangani oleh Polda Metro Jaya ialah terkait kasus peredaran narkoba oleh Inspektur Jenderal (Irjen) Teddy Minahasa.
Alex Bonpis diduga membeli atau mendapatkan narkotika jenis sabu untuk diedarkan dari perwira tinggi Polri tersebut.
"Dalam kasus kami ini, dia salah satu penerima barang dari yang penjualnya dari Pak Teddy Minahasa," ujar Kasubdit II Ditrektorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar (AKBP) Andi Oddang, Selasa (17/1/2023).
Dari hasil penyelidikan diketahui percakapan terkait transaksi dilakukan Alex Bonpis dan Teddy Minahasa secara lisan. Pembayaran pun dilakukan secara tunai tanpa bukti transaksi.
Jarang terlihat
Nama Alex Bonpis diketahui sangat terkenal di Kampung Bahari. Di mata kawan kecilnya bernama Andi (bukan nama sebenarnya), Alex kerap membagi-bagikan uang kepada warga sekitar.
"Orang tahulah dia di sini bandar narkoba, tapi baik orangnya makanya orang susah buat ganggu dia. Kalau ketemu suka ngasih uang Rp 500.000-an," ungkap Andi saat ditemui di Kampung Bahari, Rabu (18/1/2023).
Karena jarang menetap lama di rumahnya di Kampung Bahari, Andi mengatakan, hanya sedikit warga yang pernah melihat batang hidung Alex Bonpis
"Namanya itu wih, gede banget! Tapi kan orang banyak yang nggak tahu mukanya dia," kata Andi dikutip dari TribunJakarta.com.
Penguasa jaringan sabu di Kampung Bahari
Alex Bonpis memang diketahui telah lama berkecimpung di dalam bisnis gelap narkotika dan dikenal sebagai penguasa jaringan sabu terbesar Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Menurut Andi, Alex menjadi penyuplai sabu terbesar kepada lapak-lapak transaksi-konsumsi narkoba di sepanjang rel Kampung Bahari.
Tak sedikit pula pemakai sabu dari luar Jakarta Utara yang memilih mencari barang haram tersebut ke Alex Bonpis dibanding bandar-bandar kelas teri lainnya di sana.
"Dia mah di sini siapa aja tahu. Alex bandar terbesar di sini," kata Andi.
Sama seperti warga-warga lain, Andi juga mengungkapkan bahwa Alex ialah seorang mantan pelaut yang punya banyak rumah di sekitaran Kampung Bahari.
Tak cuma rumah mewah di permukiman padat penduduk, Alex juga memiliki sejumlah mobil pribadi, termasuk Toyota Alphard, diduga hasil dari menjalankan bisnis sabunya.
Pribadi yang tertutup
Alex Bonpis dikenal memiliki kepribadian tertutup dan jarang berinteraksi dengan tetangga. Menurut Asih Sulastri (46), ketua RT setempat, Alex jarang sekali terlihat berada di luar rumahnya.
Asih sendiri mengaku terakhir kali melihat Alex sekitar dua tahun lalu. "Saya enggak terlalu kenal dia, orangnya (Alex Bonpis) jarang keluar," kata Asih.
Sepengetahuan Asih, bandar sabu itu beberapa kali mengobrol dengan warga asli Kampung Bahari. Namun, sebagian besar warga hanya mengenal Alex dari namanya.
"Kalau sama kami kan enggak ngobrol, saya juga kurang kenal. Kalau suami saya kenal," ungkap Asih.
(Kompas.com: Zintan Prihatini | TribunJakarta.com: Gerald Leonardo Agustino)
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/01/18/21052451/walau-tersohor-di-kampung-bahari-tak-banyak-warga-tahu-wajah-alex-bonpis