JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan memastikan, kasus penemuan kerangka manusia di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara diungkap melalui metode scientific crime investigation.
Sementara ini, jasad yang tinggal kerangka itu diduga adalah perempuan berinisial I (30).
Hal itu diketahui usai anggota keluarga korban menduga jasad itu adalah I yang hilang karena ditemukan perhiasan pada kerangka.
"Tapi kami membutuhkan scientific crime investigation untuk menentukan siapa dia (korban). Kami sedang melakukan tes DNA," ujar Gidion dalam keterangannya, Kamis (26/1/2023).
Scientific crime investigation adalah metode penyelidikan dan penyidikan sebuah tindak pidana menggunakan pendekatan ilmiah dan didukung berbagai disiplin ilmu, baik ilmu terapan maupun ilmu murni.
Gidion mengungkapkan, tak ditemukan patah tulang pada kerangka korban. Namun, polisi masih menunggu hasil otopsi dari RS Polri Kramatjati.
"Kondisi secara umum tetapi agar clear nanti dari hasil otopsi, kami akan menentukan kemungkinan ada atau tidaknya tindak pidana," ucap Gidion.
Gidion memperkirakan korban sudah meninggal dunia antara 3-12 bulan.
"Kemudian sisanya (jenazah) tinggal tulang, sehingga identifikasinya mungkin membutuhkan waktu," imbuh dia.
Diberitakan sebelumnya, kerangka manusia yang ditemukan pada Senin (23/1/2023) itu diduga adalah seorang perempuan berinisial I.
Kakak sepupu korban bernama Marjan (40) mengungkapkan, penemuan jenazah korban berawal ketika beberapa anak-anak bermain burung di dekat tempat kejadian perkara (TKP).
"Jadi pertama ada anak-anak lagi main burung. Anak-anak lapor ke kepala sekuriti," ujar Marjan saat ditemui di kediamannya di Rorotan, Selasa (24/1/2023).
Setelah menerima laporan tersebut, sekuriti langsung menduga jenazah yang ditemukan ialah anggota keluarga Marjan yang selama ini dilaporkan menghilang. Dugaan ini makin menguat ketika mereka menemukan perhiasan yang masih dikenakan oleh korban.
"Ciri-cirinya juga sama apa yang dimaksud yakni perempuan, pakai kalung, anting, dan cincin," terang Marjan.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/01/26/13473311/polisi-gunakan-pendekatan-ilmiah-untuk-ungkap-identitas-kerangka-manusia