Salin Artikel

Teror Sekarung Ular Kobra di Rumah Wahidin Halim, Pengamat: Kental dengan Unsur Politik

TANGERANG, KOMPAS.com - Teror berupa pelemparan sekarung ular kobra hitam di rumah mantan Gubernur Banten Wahidin Halim menjelang pertemuan dengan Anies Baswedan dinilai lekat dengan unsur politik.

Hal ini disampaikan oleh pengamat politik dan kebijakan publik Adib Miftahul kepada Kompas.com, Jumat (27/1/2023).

Satu karung jaring berwarna hijau yang berisi sekitar 20 ekor ular kobra itu dilempar oleh orang tak dikenal ke halaman belakang rumah Wahidin Halim (WH) sekitar pukul 03.00 WIB, Rabu (25/1/2023).

Adib mengatakan, kedatangan mantan Gubernur DKI Jakarta pada hari itu hanyalah sebagai safari silahturahmi, sebagaimana sudah disebutkan oleh pihak penyelenggara acara.

“Bisa dikatakan seperti itu (ada unsur politik),” kata Adib.

"Saya kira ini tidak bisa dinafikan pertemuan mereka adalah pertemuan politik suksesi 2024 dalam skala nasional, jadi jelas menurut saya," tambah dia.

Adib menjelaskan, nuansa politik sudah mulai terasa sejak tahun ini.

Terlebih, Anies sudah diusung sebagai kandidat calon presiden di Pemilu 2024 mendatang.

"Ini kan pertemuan juga sangat kental, mungkin ini yang menimbulkan efek negatif kepada lawan politiknya," ujarnya.

Adib menyarankan, sebaiknya para petinggi partai politik ataupun kandidat di pemilu nanti jangan dulu bersafari politik karena tahapan Pemilu 2024 belum dimulai.

"Ini sebenarnya hanya soal segi etika dan moralitas yang seharusnya legawa dan juga mengurangi safari-safari politik dihentikan," ucap dia.

"Saya kira saya tidak bisa mengatakan seperti itu karna ini adalah momentum politik, tahun politik ini saya kira ada trigger-trigger (pemicu) lain," imbuh dia.

Kronologi kejadian

Wahidin menceritakan, teror itu terjadi sekitar pukul 03.00 WIB.

Berdasarkan rekaman CCTV, terdapat dua orang mengendarai satu kendaraan roda dua yang membawa karung.

Karung jaring berwarna hijau itu ternyata berisi 20 ekor ular kobra hitam itu kemudian dilemparkan melewati pagar hingga masuk ke halaman belakang rumahnya.

Petugas jaga yang mendengar suara jatuh itu langsung berjalan mendekati sumber suara.

Ternyata ada karung berupa jaring berwarna hijau berisi puluhan ular kobra itu tidak diikat dengan kuat, bahkan cenderung terbuka pada bagian atasnya.

Pelaku hanya menggulung karung jaring tersebut, sehingga petugas penjaga secara spontan mengambil bangku untuk menutupi karung agar ular tidak keluar.

"Dibuang (sekarung ular kobra hitam) ke pos belakang, dan untung didengar oleh penjaga keamanan. Lalu didekati isinya ada ular dalam keadaan karung terbuka. Tapi ularnya enggak keluar. Diambil, ditekan karungnya, lalu diikat. Di bawa keluar dalam keadaan terikat," tutur Wahidin Halim.

Pada hari itu, kediaman Wahidin Halim tengah bersiap-siap untuk menyambut Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/01/27/20165431/teror-sekarung-ular-kobra-di-rumah-wahidin-halim-pengamat-kental-dengan

Terkini Lainnya

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke