Salin Artikel

Anak Wowon Kini Sebatang Kara: Ibu, Kakak, dan Adiknya Dibunuh Ayah Kandung

JAKARTA, KOMPAS.com - NA(5), anak perempuan Wowon Erawan alias Aki, kini sebatang kara setelah ibunya, Ai Maemunah dan adiknya, Bayu (2), serta kakak-kakak tirinya meninggal dunia.

Mirisnya, ibu, adik, dan kakak tiri NA meninggal karena dibunuh ayah kandungnya yang tak lain adalah Wowon.

Wowon kini dipenjara bersama dua rekannya, Duloh dan Dede setelah terlibat pembunuhan 9 orang.

NA nyaris menjadi korban pembunuhan Wowon Cs setelah meminum kopi beracun di rumah kontrakan di kawasan Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat pada 9 Januari 2023 lalu.

Dalam kejadian tersebut Ai Maemunah dan dua anaknya yang merupakan kakak tiri NA bernama Ridwan Abdul Muiz dan M Riswandi tewas.

"Hingga saat ini NA belum mengetahui jika ibu dan kakak kakaknya sudah meninggal," kata Kasubdit Renakta Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Ratna Quratul Aini saat dihubungi, Sabtu (28/1/2023).

Ratna menyebut saat ini NA hanya tahu bahwa Ibu dan kedua kakaknya masih berada di rumah sakit untuk dirawat.

"Yang diketahui hanyalah bahwa ibu dan kakak-kakaknya masih di rumah sakit," ucapnya.

Di samping itu, NA juga tidak mengetahui bahwa ayahnya, Wowon dipenjara lantaran kasus pembunuhan berantai yang mengakibatkan sembilan orang tewas.

Ratna menyebut saat ini pihaknya memastikan NA mendapatkan hak-haknya yang dijamin oleh negara dengan tetap melakukan terapi psikologi hingga konseling.

"Awalnya NA tidak betah, ingin pulang terus ke rumah ayahnya (Wowon), namun sekarang sudah mulai membaur dengan anak-anak yang lain. Seperti anak anak lainnya nafsu makan NA cukup baik serta bermain dengan teman-temannya dengan riang gembira," ungkap Ratna.

Dalam waktu dekat, lanjut Ratna, NA akan mengemban bangku pendidikan dengan diikutkan belajar di Taman Kanak-kanak (TK).

"Pihak-pihak terkait saat ini juga telah melakukan penelusuran terhadap keluarga besarnya termasuk ayah tirinya," tukasnya.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan NA kini dalam pendampingan Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Bekasi Kota.

Trunoyudo menjelaskan pendampingan oleh KPAD terhadap NA untuk menghilangkan rasa trauma pada korban usai hampir jadi korban pembunuhan.

"Untuk mengilangkan traumatis dan menghilangkan memori memori bersifat negatif, maka perlu adanya penanganan khusus," jelas Trunoyudo kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Selasa (24/1/2023).

Meski saat ini NA dalam pendampingan KPAD, Trunoyudo mengatakan pihaknya juga berkoordinasi dengan pihak keluarga korban untuk memberi penyuluhan terkait bagaimana cara merawat anak dengan baik.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul "Anak Perempuan Wowon Sebatang Kara: Ibu, Adik dan Kakak Dibunuh, Ayah Masuk Penjara Jadi Pelakunya".

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/01/28/21384391/anak-wowon-kini-sebatang-kara-ibu-kakak-dan-adiknya-dibunuh-ayah-kandung

Terkini Lainnya

Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Megapolitan
Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Megapolitan
Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Megapolitan
Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Megapolitan
Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Megapolitan
KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

Megapolitan
Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Megapolitan
Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan 'Live' Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan "Live" Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Megapolitan
Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Megapolitan
Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Megapolitan
Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Megapolitan
Kronologi Penangkapan Pembunuh Tukang Nasi Goreng yang Sembunyi di Kepulauan Seribu, Ada Upaya Mau Kabur Lagi

Kronologi Penangkapan Pembunuh Tukang Nasi Goreng yang Sembunyi di Kepulauan Seribu, Ada Upaya Mau Kabur Lagi

Megapolitan
Kamis Pagi, 18 RT di Jaktim Terendam Banjir, Paling Tinggi di Kampung Melayu

Kamis Pagi, 18 RT di Jaktim Terendam Banjir, Paling Tinggi di Kampung Melayu

Megapolitan
Ujung Arogansi Pengendara Fortuner Berpelat Palsu TNI yang Mengaku Adik Jenderal, Kini Jadi Tersangka

Ujung Arogansi Pengendara Fortuner Berpelat Palsu TNI yang Mengaku Adik Jenderal, Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
Paniknya Remaja di Bekasi Diteriaki Warga Usai Serempet Mobil, Berujung Kabur dan Seruduk Belasan Kendaraan

Paniknya Remaja di Bekasi Diteriaki Warga Usai Serempet Mobil, Berujung Kabur dan Seruduk Belasan Kendaraan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke