Berdasarkan pantauan Kompas.com pada Minggu (29/1/2023), tak ada lagi pedagang kaki lima yang sibuk menawarkan dagangan di depan Stasiun Jakarta Kota kepada para penumpang KRL yang baru keluar stasiun. Jalanan itu steril dari pedagang kaki lima.
Padahal, di pinggir jalan dari arah Stasiun Jakarta Kota menuju Kota Tua biasanya ada deretan PKL yang menjajakan dagangannya, mulai dari minuman, camilan, makanan ringan dan berat, aksesori, dan lainnya.
"Iya, kami terus patroli sejam sekali, keliling area steril PKL," ujar Prabowo Hadi, salah satu anggota Satpol PP yang bertugas mengamankan area steril PKL di Tempat Wisata Kota Tua Jakarta, Minggu.
Selain operasi keliling, Satpol PP juga membuat sekitar 15-18 titik posko pengamanan untuk menjaga area steril agar tak pedagang yang nakal berjualan.
Mereka melakukan pengawasan hampir 24 jam secara bergantian.
Meskipun demikian, belasan PKL akan terlihat di sebelah kanan saat pengunjung berjalan dari Stasiun Jakarta Kota ke area wisata Kota Tua.
Namun, lokasi para PKL berjualan tidak di pinggir jalan dari stasiun ke arah Museum Fatahilah, melainkan mereka berjualan di halaman Gedung BNI.
Menurut petugas, area tersebut tidak termasuk dari area sterilisasi PKL. Sebagian besar dari mereka adalah PKL yang digeser dari sebelumnya berjualan di depan pintu keluar Stasiun Jakarta Kota.
Lantas, Kompas.com terus menelusuri jalanan ke arah Museum Fatahilah dan sekitarnya yang menjadi ikon utama tempat wisata Kota Tua.
Terlihat sekitar tiga pedagang yang bersembunyi di balik pagar yang terbengkalai. Mereka menaruh dagangannya di halaman terbengkalai itu, bukan di jalanan, tapi tetap terlihat dari jalur pejalan kaki.
Sementara itu, seluruh area halaman Kota Tua Jakarta hari ini hanya dipenuhi oleh para pengunjung. Tidak terlihat PKL di sana.
Para pengunjung tampak asyik bermain sepeda ontel yang disewakan di area tersebut. Ada beberapa dari mereka yang asyik berfoto-foto dengan orang-orang berpakaian unik di sana.
Ada pula pengunjung yang sengaja datang ke sana hanya untuk menikmati live music dari beberapa kelompok pemusik.
Pengunjung tinggal memilih genre musik yang diinginkan apakah akustik, pop, dangdut, koplo dan lainnya.
Bahkan, para pemusik itu menyediakan waktu bagi pengunjung menyumbangkan suaranya untuk bernyanyi.
"Saya cari makan tadi di sana (menunjuk ke arah Gedung Pos Indonesia)," ujar Rahma (19), warga Purwakarta yang berlibur di Kota Tua Jakarta, Minggu.
Rahma baru kali ini berkunjung di tempat itu, tetapi menurut dia, Kota Tua Jakarta sangat rapi dan ramah bagi pengunjung.
Ia mengaku mencari makan di dalam Gedung Pos Indonesia karena melihat sejumlah orang lalu lalang membawa makan dan minuman keluar dari gedung tersebut.
"Enggak tahu sih tadinya mau cari makan di mana, rencana tadi di depan lagi yang dekat pintu keluar Stasiun Jakarta Kota (deretan PKL di halaman Gedung BNI), karena tadi cuma lihatnya di sana sih ada yang dagang," ucap dia.
"Tapi pas lihat-lihat kok rame keluar dari Gedung Pos Indonesia itu malah banyak yang bawa makanan dan minuman jadinya masuk ke dalam," imbuh Rahma.
Selain di halaman Kota Tua, di area Museum Bank Indonesia juga tidak terlihat satu pun PKL pada Minggu sore.
Kemudian, berjalan sekitar ratusan meter lagi ke dekat Halte Transjakarta Museum Fatahillah, PKL juga tidak terpantau di sana.
Para pedagang kaki lima yang ditertibkan diberikan alternatif untuk tetap bisa berjualan di tempat-tempat lain selagi tidak masuk di area sterilisasi PKL di Tempat Wisata Kota Tua Jakarta.
Mereka juga telah diberi tempat relokasi yang disebut dengan lokbin.
Lokbin atau area pedagang itu berada di Jalan Taman Kota Intan Lokbin Cengkeh, sebelah halaman parkir bus-bus pariwisata yang akan membawa pengunjung dari berbagai daerah ke Kota Tua Jakarta.
Jarak tempuh dari halaman utama depan Museum Fatahilah menuju ke lokbin sekitar 10-15 menit dengan berjalan kaki.
Sebelumnya diberitakan, puluhan gerobak dan peralatan berjualan PKL di Kawasan Kota Tua disita Satpol PP Jakarta Barat sepanjang Januari 2023.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/01/29/20175371/petugas-satpol-pp-terus-berjaga-kawasan-kota-tua-jakarta-steril-dari-pkl