Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho berujar, pelebaran jalan membutuhkan anggaran lebih besar daripada membuat missing link.
Pembuatan missing link, kata dia, hanya tinggal memanfaatkan pembebasan lahan yang telah dilakukan sebelumnya.
Dengan demikian, anggaran dana yang dikeluarkan cenderung lebih sedikit.
"Missing link itu sudah memanfaatkan dari pembebasan lahan yang sudah kami kerjakan," ujar Hari kepada awak media, Minggu (29/1/2022).
"Daripada kami buka jalan, bebaskan lahan, kan duit lagi. Mendingan saya bebaskan sedikit, tapi dampaknya luar biasa," sambung dia.
Dalam kesempatan itu, Hari belum mengungkapkan secara rinci tingkat efektivitas missing link.
Namun, ia menyatakan akan memerinci efektivitas itu dalam sebuah konferensi pers.
Yang jelas, Hari menuturkan, missing link lebih efektif untuk mengatasi kemacetan daripada pelebaran jalan.
"Nanti missing link aku mau bikin press conference sendiri. Saya lagi minta dipetakan 10 missing link yang akan kami buka itu dampaknya seperti apa untuk mengatasi kemacetan," tutur Hari.
"Iya, lebih efektif missing link daripada melebarkan jalan," lanjut dia.
Hari sebelumnya berujar, proyek penyambungan 10 jalan itu bisa mengurangi kemacetan hingga 20-30 persen.
"(Mengurangi kemacetan) bisa 20-30 persen," klaimnya, 4 Januari 2023.
"(Luas lahan yang dibebaskan) ya tergantung, ada yang cuma dua bidang, ada yang tiga bidang, ada yang satu rukun warga (RW), macam-macam," sambung dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/01/29/22482361/pemprov-dki-sebut-penyambungan-jalan-lebih-efektif-tangani-macet
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan