Salin Artikel

Diduga Tersetrum, Seorang Pria Ditemukan Tewas di Tempat Kerjanya Kawasan Jatinegara

Dugaan sementara, AA tewas karena tersengat listrik lantaran jasadnya ditemukan memegang kabel listrik.

Ramli, salah satu saksi, mengatakan bahwa ia datang untuk membuka toko tersebut sekitar pukul 08.00 WIB.

Pada saat itu, ia mencium bau busuk dan melihat air berwarna hitam di sela-sela etalase dan tangki air.

"Iya (jenazah) ada di situ, ada air hitam. Pas ditengok kayak ada orang. Pas dilihat, itu AA," kata Ramli di lokasi, Senin.

Ramli yang masih belum yakin pun kembali memastikan jasad yang terjepit di sela-sela etalase dan tangki air.

"Dipastiin lagi, benar AA. Air hitam doang awalnya di situ. (AA) ditemuin dalam posisi ngelungkep di pojokan," ujar dia.

Setelah itu, Ramli pun memanggil orang lain untuk mengunjungi rumah pemilik usaha isi ulang air minum.

Mereka bersama-sama memeriksa jasad AA dan lokasi kejadian.

Tidak ada kabar selama tiga hari

Ramli mendapat kabar, sebelumnya AA kerap dicari oleh beberapa orang selama tiga hari.

May selaku istri AA mengonfirmasi hal tersebut. May tidak mendapat kabar apa pun dari suaminya selama beberapa hari belakangan.

May baru mendapatkan informasi soal suaminya meninggal pada Senin pagi.

"Selama tiga hari (AA) enggak ada lapor (berkabar). Pertama kali dapat laporan (AA meninggal) dari yang kerja di tempat galon," ungkap May di lokasi.

Terakhir bertemu, AA dalam keadaan sehat karena tidak ada riwayat sakit.

Selama tidak mendapat kabar dari AA, May kerap menghubungi ponsel AA. Namun, AA tak pernah merespons. Padahal, biasanya telepon dari May selalu diangkat.

"Tiga hari ini (AA) enggak kelihatan. Saya teleponin, nyariin, dering (saja), enggak diangkat," ucap May.

Selama tiga hari itu, tempat pengisian ulang air tetap dibuka. Karyawan pun bekerja seperti biasa.

Selama tiga hari itu, May mengatakan bahwa orang-orang mengira AA sedang pergi ke suatu tempat.

"Ngiranya dia (AA) ke mana gitu. Apa pergi, apa kerja di luar. Dia kan bisa (pekerjaan) mesin, ngecat, bisa apa aja gitu. (Makanya bisa) kerjanya ke luar (tempat pengisian ulang air)," terang May.

Terkait jasad AA yang ditemukan di lokasi tersembunyi, May mengungkapkan bahwa tidak ada yang mengetahui ada jasad selama AA menghilang tiga hari.

Para karyawan yang bekerja di sana baru mengetahui ada jasad di sela-sela etalase dan tangki air pada Senin pagi.

"Enggak ada yang sadar. Enggak kecium apa kali. Mereka ya kerja aja. Baru benar-benar kecium (bau bangkai) tadi pagi," ungkap May.

"Tadi pagi yang kerja datang, kecium (bau bangkai) dan lihat, 'Kok bapak (AA) ada di sini.' Saya tadi lagi mandi dipanggil (ke lokasi)," sambung dia.

Ia menuturkan, lokasi jasad AA ditemukan pun jarang ditengok orang-orang yang bekerja di sana. Sebab, tempat tersebut dipenuhi peralatan mesin.

"Jarang (ada yang menengok tempat AA berada) karena itu kan tempatnya mesin. Kalau kesetrum repot. Dia (AA) lagi betulin (mesin), terus pusing kali apa gimana (sebelum meninggal)," kata May.

Saat ini, jasad AA sudah dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/01/30/13455061/diduga-tersetrum-seorang-pria-ditemukan-tewas-di-tempat-kerjanya-kawasan

Terkini Lainnya

Heru Budi Betolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Betolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke