Kepala Dinas Gulkarmat DKI Jakarta Satriadi Gunawan mengatakan, buruknya kualitas alat-alat kelistrikan yang digunakan masyarakat menjadi salah satu penyebab korsleting listrik.
Menurut Satriadi, banyaknya alat-alat listrik yang dijual dengan harga murah tanpa memerhatikan kualitas merupakan hal yang berpengaruh terhadap korsleting listrik sehingga berujung pada kebakaran rumah maupun bangunan.
Hal yang demikian, kata Satriadi, jelas berbeda dengan regulasi di sejumlah negara maju yang sangat peduli terhadap bahaya dan antisipasi kebakaran.
"Di luar negeri alat listrik itu sangat ketat untuk masuk ke negaranya tapi sekarang di Indonesia, di pasar malam aja Rp 10 ribu dapat 3 ada pak, padahal kita gatau standarnya itu sesuai apa enggak," kata Satriadi saat menghadiri rapat kerja di Komisi A DPRD DKI Jakarta, Senin (30/1/2023), dilansir dari TribunJakarta.com.
Selain penggunaan alat listrik yang tidak berkualitas, Satriadi juga menyebut penyebab korsleting listrik lainnya.
Menurutnya, terdapat penyebab korsleting lainnya yang jarang disadari oleh masyarakat dan itu kemungkinan hanya ada di Indonesia.
"Yang aneh lagi bohlam bisa diservis, di Indonesia aja kayanya bohlam bisa diservis," kata Satriadi.
Lebih lanjut, Satriadi mengatakan bahwa stasiun pengisian bahan bakar mini atau pom mini turut menjadi penyebab kebakaran lainnya.
"Satu lagi Pertamini pak, hanya di Indonesia aja kayanya pertamini ada dimana-mana, di luar negeri regulasinya sangat ketat untuk menjual barang (mudah terbakar) seperti itu," jelas Satriadi.
"Alat listrik pun gabisa sembarangan dijual, hanya di toko tertentu untuk memastikan kualitasnya," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Jakarta Marak Kebakaran Akibat Korsleting, Damkar: Bohlam Saja Diservis. (Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Jaisy Rahman Tohir).
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/01/30/19324411/kebakaran-di-jakarta-sering-disebabkan-korsleting-dinas-gulkarmat-banyak