JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Pesanggrahan Raya, Jakarta Selatan digegerkan dengan penemuan mayat laki-laki tergeletak di selokan pada Senin (30/1/2023) pagi.
Identitas dari mayat laki-laki itu diketahui berinisial M (33), warga Pondok Kopi, Pondok Betung, Pondok Aren, Tangerang Selatan.
Foto soal penemuan jasad pria itu beredar di media sosial, salah satunya akun Instagram @kabarbintaro.
Dalam foto itu, tampak tubuh pria itu telungkup di selokan depan Gereja Gideon Kodam, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, dalam keadaan telanjang dada.
Kronologi
Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Ade Ary mengatakan, korban pertama kali ditemukan oleh petugas penanganan sarana dan prasarana umum (PPSU) Kecamatan Pesanggrahan pada Senin sekitar pukul 06.00 WIB.
Semula, anggota PPSU itu melihat motor korban terparkir di tepi Jalan Pesanggrahan Raya saat sedang ingin ke kantor kecamatan pada pukul 05.15 WIB.
"Saksi saat itu hendak absen di kantor kecamatan untuk bekerja," ujar Ade pada Senin.
Setelahnya, petugas PPSU bekerja menyapu Jalan Pesanggrahan. Saksi saat itu melihat motor Honda Vario itu yang masih terparkir di lokasi yang sama.
"Kendaraan tersebut masih ada di lokasi tidak bergeser. Dan menemukan mayat dalam kondisi telungkup di dalam saluran air. Penemu mayat tersebut langsung menghubungi pihak kepolisian," ucap Ade.
Ade mengemukakan, berdasarkan keterangan saksi di lokasi, jasad korban ditemukan dalam keadaan telungkup. Namun dugaan penyebab kematian masih diselidiki.
"Dugaan penyebab korban meninggal dunia masih dalam proses penyelidikan. Kami sudah melakukan olah TKP dan korban dibawa ke Rumah Sakit Fatmawati," ucap Ade.
Ada KTA PDI-P
Polisi menemukan dompet berisi identitas milik M. Selain KTP, terdapat juga kartu tanda anggota Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), yang sama dengan nama korban.
Sementara itu, Kepala Polisi Sektor (Kapolsek) Pesanggrahan Kompol Nazirwan mengatakan, sampai saat ini penyidik masih mendalami perihal KTA PDIP tersebut.
"Masih dilidik dulu ya. Nanti saya pastikan, saya cek dulu," kata Nazirwan saat dikonfirmasi secara terpisah.
Nazirwan mengatakan bahwa penyidik belum memberikan keterangan detail mengenai KTA PDIP atas nama korban.
Namun, Nazirwan memastikan bahwa di dalam dompet yang sama juga terdapat identitas berupa KTP.
"Kalau untuk itu laporan tidak sampai merinci. Kita hanya melaporkan identitas saja. Saya tidak begitu perhatikan kalau ada kartu (KTA PDIP) ini. Tapi kalau identitas, ada," ucap Nazirwan.
Dalami penyebab kematian
Polisi sampai saat ini belum dapat memastikan penyebab kematian M terkait jasadnya yang ditemukan telungkup di selokan.
"Masih diselidiki (penyebab kematiannya)," kata Nazirwan.
Nazirwan juga belum dapat memastikan apakah ada luka yang terdapat pada tubuh korban.
Jasad korban telah evakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Fatmawati untuk dilakukan visum et repertum guna mengetahui penyebab kematian.
"Untuk pasti (adanya luka atau tidak) kita tunggu hasil visum saja," ucap Nazirwan.
Sementara itu, Kepala Seksi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi menjelaskan, penyidik juga masih menyelidiki apakah ada barang berharga korban yang hilang atau tidak.
"Itu masih didalami soal ada atau tidak barang yang hilang, jadi masih mencari (informasi) dari keluarga korban, melihat alamat yang ada di KTP," jelas Nurma.
Polisi menemukan barang berharga berupa motor, dompet berisi identitas, dan satu unit ponsel milik korban.
Motor Honda Vario berwarna hitam dengan nomor polisi B 6617 WOT itu ditemukan terparkir di pinggir jalan tak jauh dari tempat korban ditemukan.
"Untuk sementara ini (jenazah korban) masih di Rumah Sakit Fatmawati. Kami belum bisa menggali apa kasusnya, lalu penyebabnya. Ini masih didalami," kata Nurma.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/01/31/06581331/sederet-fakta-penemuan-mayat-di-selokan-pesanggrahan-kondisi-telanjang