PT JSL mengungkapkan itu saat Komisi B DPRD DKI Jakarta menggelar rapat dengan agenda penjelasan rencana kerja PT Jakarta Propertindo (Jakpro), Selasa (31/1/2023).
PT JSL merupakan anak perusahaan PT Jakpro, salah satu BUMD DKI Jakarta, yang menerima alokasi penyertaan modal daerah (PMD) untuk membangun ITF Sunter.
Direktur PT JSL Nagwa Kamal berujar, target pengerjaan konstruksi ITF disesuaikan dengan rencana usaha penyediaan tenaga listrik (RPTL) nasional.
"Kami harus melaksanakan konstruksi (ITF Sunter) sebelum akhir November (2023) karena ada target RUPTL nasional yang harus kami capai sebelum 2026," ujar Nagwa di Gedung DPRD DKI Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (31/1/2023).
Ia menyebutkan, PT JSL kini sedang dalam proses akhir pemilihan mitra kontraktor.
"Kami sendiri belum melakukan konstruksi, tetapi dalan proses finalisasi untuk memilih kemitraan," sebut Nagwa.
"Di mana kami sedang dalam proses klarifikasi dan sedang do diligent," sambung dia.
Nagwa melanjutkan, Jakpro memang menerima penugasan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk mengubah sampah menjadi energi.
Salah satu caranya, yakni dengan pembangunan ITF. Menurut Nagwa, ITF Sunter mampu mengolah 2.200 ton sampah per hari menjadi energi.
"Jakpro menerima penugasan untuk melakukan waste to energy untuk mengelola sampah. Untuk ITF Sunter di 2.200 ton per day di daerah Jakarta Utara," sebut dia.
Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Ismail sebelumnya berujar, alokasi PMD yang didapat PT Jakpro untuk menggarap ITF Sunter sekitar Rp 577 miliar.
"Sekitar Rp 577 miliar," ujar Ismail, 30 November 2022.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/01/31/17195871/itf-sunter-disebut-akan-dibangun-sebelum-akhir-november-2023