Salin Artikel

Pakar Transportasi Ikut Rekonstruksi, Sebut Hujan dan Genangan Jadi Faktor Kecelakaan Mahasiswa UI

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi melibatkan dua pakar dalam rekonstruksi ulang kecelakaan mahasiswa Universitas Indonesia (UI) Muhammad Hasya Attalah, yaitu pakar hukum dan transportasi.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko membeberkan kedua pakar tersebut sengaja dihadirkan demi menguak fakta baru.

Selain itu, kehadiran pakar-pakar tersebut diharapkan mampu memberikan rekomendasi dan penguatan atas insiden kecelakaan yang menewaskan Hasya.

"Polri khususnya Polda Metro Jaya berupaya untuk memberikan kepastian hukum. Oleh karena itu, kami menghadirkan Bidkum dan Bidpropam dari internal. Sedangkan, dari eksternal ada pakar hukum dan pakar transportasi," ujar Trunoyudo di Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang terletak di Jalan Raya Srengseng Sawah, Kamis (2/2/2023).

"Dengan kehadiran pihak-pihak tersebut, rekonstruksi ini diharapkan menjadi rekomendasi untuk penguatan data-data yang sudah dilakukan penyidik laka," sambungnya.

Bukan serta merta salah penabrak

Pakar transportasi yang mengikuti rekonstruksi itu, Tri Cahyono, menilai insiden yang menewaskan Hasya tidak serta-merta merupakan kesalahan penabrak. Dalam hal ini adalah AKBP (Purn) Eko Setia Budi Wahono.

Menurut Tri, lebar jalan dan kondisi alam juga memiliki andil besar dalam kecelakaan ini.

"Saat insiden terjadi kita harus lihat kondisi alam, di mana ada genangan karena hujan dan peristiwa terjadi pada malam hari," kata Tri.

"Lebar jalan yang kurang mumpuni juga bisa menjadi faktor. Apalagi lebarnya kurang dari lima meter. Diperparah dengan adanya drainase air yang membuat psikologi pengendara malas melewati jalan tersebut," kata Tri yang juga dosen di UI.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/02/02/16325451/pakar-transportasi-ikut-rekonstruksi-sebut-hujan-dan-genangan-jadi-faktor

Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke