Salin Artikel

Kronologi Pencurian Bermodus Ganjal Mesin ATM di Tangerang, Pura-pura Bantu Korban untuk Lihat PIN

Kapolres Metro Tangerang kota Kombes Pol Zain Dwi Nugroho mengatakan, kasus ini berawal dari laporan korban Darminto, warga Kelurahan Pakojan, Pinang Kota Tangerang.

Darminto mengalami kerugian mencapai Rp 104.000.000 akibat pencurian uang dengan modus ganjal ATM.

Korban mengalami insiden itu pada 2 Desember 2022, di minimarket di wilayah Pinang, Kota Tangerang.

Korban pada saat itu mengambil uang di meisn ATM yang berada di sebuah minimarket daerah Kunciran, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang.

Pada saat ingin melakukan tarik tunai, kartu debit korban justru tersangkut di mesin ATM.

"Kemudian pada saat itu dari belakang ada yang ngasih petunjuk, coba dipencet lagi PIN ATM-nya takunya salah," ujar Zain menirukan cerita korban tersebut.

"Pada saat korban memencet nomor PIN (kartu debitnya) tersebut, di situlah para pelaku melihat, kemudian dari situ ternyata tidak bisa keluar lagi (kartu debit korban dari mesin ATM yang sudah diganjal)," tambah dia.

Sementara, pada saat yang bersamaan ada komplotan pelaku yang berpura-pura menjadi pelanggan dan ingin menggunakan ATM tersebut untuk mengambil uang.

Dengan begitu, pelaku kedua menyuruh korban untuk cepat-cepat menyelesaikan transaksi atau keperluannya dengan ATM itu.

Alhasil, korban yang panik pun bergeser untuk mempersilakan orang lain yang ingin mengambil uang.

Lalu pelaku kedua itu dengan sigap mengambil kartu debit korban yang tersangkut dan membawanya ke mesin ATM lain untuk melakukan transfer dengan kartu debit dan PIN korban tadi.

"Pelaku lain tersebut (mencabut kartu debit korban yang tersangkut), dia pergi ke ATM lain kemudian dia transfer ke pelaku lain yang ada di luar," jelas Zain.

Pihak kepolisian pun segera melakukan penyelidikan atas pelaporan Darminto. Mereka berhasil mengidentifikasi pelaku tindak kejahatan yang berjumlah tujuh orang.

Pihak kepolisian pun melakukan patroli di daerah sekitar Kunciran, Kelurahan Pinang itu untuk memeriksa dan menggeledah tujuh orang terduga pelaku yang mirip dengan ciri-ciri diceritakan korban dan rekaman CCTV di tempat kejadian perkara (TKP).

"Tujuh orang yang mirip dengan pelaku kemudian dihentikan dan dicek melakukan penggeledahan ternyata betul dari tujuh orang (terduga) pelaku, tertangkap dua orang itu adalah betul pelaku (pencurian dengan modus ganjal ATM di Pinang Kota Tangerang itu)," jelas Zain.

Kedua pelaku ini disebutkan juga pernah tertangkap CCTV di Sumatera Selatan dengan kasus serupa.

Mereka sudah melancarkan aksinya ini lebih dari 10 kali di berbagai tempat.

Zain mengatakan, dari hasil interogasi kompolotan ini merupakan spesialis kejahatan ganjal ATM, mengaku selain melancarkan aksinya di Kota Tangerang, mereka lakukan juga di wilayah Tangerang Selatan hingga Kabupaten Tangerang.

Saat ini, pihak kepolisian masih memburu lima pelaku lainnya.

"Lima pelaku lain berinisial HU (30), RS (23), RO (28), PA (28) dan R (24) masih dalam pengejaran, semua berasal dari Sumatra Selatan, mereka teridentifikasi berdasarkan rekaman CCTV dan saksi-saksi," ungkap Zain.

Namun, dari dua pelaku yang tertangkap polisi menyita sejumlah alat yang digunakan para pelaku untuk melancarkan aksi mengganjal ATM tersebut.

Atas tindakan tersebut, pelaku akan dikenakan Pasal 363 kUHP tentang pencurian dengan hukuman 5 tahun penjara.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/02/03/21082821/kronologi-pencurian-bermodus-ganjal-mesin-atm-di-tangerang-pura-pura

Terkini Lainnya

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat Sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat Sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke