JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Kapolda Sumatera Barat Irjen Pol Teddy Minahasa menghadiri sidang kasus narkona yang menjeratnya dengan agenda tanggapan jaksa penuntut umum (JPU) atas eksepsi di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Barat, Senin (6/2/2023).
Teddy merupakan terdakwa kasus peredaran narkoba jenis sabu-sabu. Ia hadir dengan mengenakan pakaian batik dengan celana berwarna hitam.
Pada pukul 09.33 WIB, Teddy Minahasa memasuki area persidangan di PN Jakarta Barat.
Ia berjalan sedikit menunduk, dan tidak memberikan pernyataan sepatah kata pun. Teddy datang tanpa mengenakan rompi oranye khas tahanan atau pun dengan tangan yang diborgol.
Teddy lantas langsung menduduki kursi di hadapan para hakim, jaksa, dan pengacara.
"Agenda sidang hari ini adalah tanggapan penuntut umum atas keberatan yang disampaikan oleh kuasa hukum terdakwa," ujar Hakim Ketua Jon Sarman Saragih di PN Jakarta Barat, Senin.
Jon juga sempat menanyakan kondisi kesehatan Teddy Minahasa, apakah dia dapat mengikuti persidangan hari ini.
"Bisa melanjutkan persidangan hari ini?," tanya Jon kepada Teddy.
"Bisa, Yang Mulia," jawab Teddy Minahasa.
Dalam persidangan sebelumnya, pada Kamis (2/2/2023) para tersangka menjalani persidangan dengan agenda pembacaan dakwaan.
Adapun dakwaan terhadap keenam tersangka dalam perkara ini yang pertama adalah Pasal 114 ayat (2) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
"Atau kedua: Pasal 112 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika juncto Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP," kutip Kompas.com, Kamis (26/1/2023).
Setidaknya, enam anak buah Teddy Minahasa juga melaksanakan sidang perdana pembacaan dakwaaan di PN Jakbar, Rabu (1/1/2023).
Para tersangka tersebut ialah AKBP Dody Prawiranegara, Kompol Kasranto, Aiptu Janto Situmorang, Linda Pudjiastuti, Syamsul Ma'arif dan M Nasir.
Keenamnya diduga sebagai tangan kanan Teddy dalam mengedarkan narkoba.
Sebagai informasi, kasus peredaran narkoba yang dikendalikan oleh Teddy Minahasa terungkap dari penyelidikan Polda Metro Jaya.
Dalam penyelidikan itu, awalnya Polda Metro Jaya mengungkap jaringan pengedar narkoba dan menangkap tiga warga sipil.
Setelah itu, penyidik Polda Metro Jaya melakukan pengembangan dan menemukan keterlibatan tiga polisi.
Pengembangan penyelidikan terus dilakukan sampai akhirnya penyidik menemukan keterlibatan Teddy.
Kadiv Propam Irjen Syahardiantono pun diminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjemput Teddy untuk diperiksa.
Polda Metro Jaya kemudian menetapkan 11 orang sebagai tersangka kasus dugaan peredaran narkoba jenis sabu, termasuk Teddy Minahasa.
Sementara itu, 10 orang lainnya adalah Hendra, Aril Firmansyah, Aipda Achmad Darmawan, Mai Siska, Kompol Kasranto, Aiptu Janto Situmorang, Linda Pudjiastuti, Syamsul Ma'arif, dan AKBP Dody Prawiranegara.
Teddy dan para tersangka kemudian ditahan di rumah tahanan Narkoba Polda Metro Jaya. Para tersangka dijerat Pasal 114 Ayat 2 subsider Pasal 112 Ayat 2, juncto Pasal 132 Ayat 1, juncto Pasal 55 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/02/06/10271611/tiba-di-pn-jakbar-teddy-minahasa-hadiri-sidang-tanggapan-jpu-atas