JAKARTA, KOMPAS.com - Orangtua murid SDN Pocin 1 menyebut Wali Kota Depok memberikan tuduhan yang mengada-ngada soal keamanan sekolah.
Menurut perwakilan orangtua murid yang menyambangi kantor Ombudsman pada Rabu (8/2/2023), SDN Pocin 1 memiliki standar keamanan yang cukup untuk anak-anak mengenyam pendidikan.
Sebelumnya, Wali Kota Depok Mohammad Idris menyatakan bahwa SDN Pocin 1 terlalu berbahaya untuk anak-anak. Lokasi sekolah yang berdekatan dengan jalan raya menjadi alasan utama Idris.
"Anggapan mereka (Pemkot Depok) soal sekolah ini berbahaya karena berada di pinggir jalan besar dan dekat dengan akses Margonda Raya sepenuhnya tidak benar," kata perwakilan orang tua murid yang bernama Wawan.
"Sebab, tidak hanya SDN Pondok Cina 1 yang berada di pinggir jalan besar. SDN Anyelir 1 juga punya kondisi serupa, tetapi tidak ada niatan untuk digusur," tambahnya.
Wawan mengatakan, SDN Pondok Cina 1 hanya perlu diperbaiki sedikit guna memberikan keamanan bagi para siswa.
Salah satunya dengan membangun Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) agar anak-anak bisa menyebrangi Jalan Margonda Raya dengan aman dan nyaman.
"Jadi alasannya (untuk penggusuran) tidak akuntabel. Kalau berbahaya kan bisa dibangun JPO untuk lalu-lalang. Lalu bisa juga akses pintu masuk sekolah di pindah ke samping supaya lebih aman," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, orangtua murid SDN Pocin 1 menyambangi Ombudsman dalam rangka klarifikasi soal alih fungsi lahan yang bakal dilakukan Pemkot Depok.
Ombudsman juga mengundang langsung Idris dalam kesempatan ini agar lebih transparan. Namun Idris berhalangan hadir dan digantikan oleh jajaran yang ada di bawahnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/02/08/15594241/kritik-wali-kota-gusur-sdn-pondok-cina-1-karena-di-pinggir-jalan-orangtua