Di samping jasad korban ditemukan sepucuk senjata api (pistol). Selain itu, ada luka tembak di dada kiri korban.
Polisi sudah melakukan investigasi awal terhadap kasus tersebut. Berikut update terbarunya:
Pistol milik korban
Kapolsek Metro Penjaringan Kompol M Probandodo Bobby Danuardi mengatakan, pistol yang ada di samping jasad S terdaftar atas nama S sendiri.
Pistol tersebut berjenis glock 42 kaliber 32.
"Saya belum mengecek (sejak kapan pistol dimiliki korban) secara dalam, cuma memang kepemilikannya sah," kata Bobby saat ditemui di Ecovention Ancol, Sabtu (11/2/2023).
"Ketika saya memeriksa TKP (tempat kejadian perkara), ada surat izinnya atas nama korban sendiri," sambung dia.
Meski begitu, polisi belum bisa memastikan apakah korban menggunakan pistol tersebut untuk menembak dirinya sendiri.
Polisi masih menunggu hasil pemeriksaan dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Bareskrim Polri untuk mengungkap penyebab kematian S.
Kronologi penemuan jasad S
Bobby menerangkan, penemuan jenazah S bermula saat asisten rumah tangga (ART) curiga majikannya tak juga keluar kamar.
Berdasarkan penuturan ART, biasanya korban bangun tidur antara pukul 10.00 WIB-11.00 WIB.
"Namun, sampai pukul 12.00 WIB itu pembantu mendapati bahwa majikannya belum bangun, lalu mencoba buka pintu (kamar S) tapi terkunci dari dalam," sebut Bobby.
ART tersebut lantas menghubungi keluarga korban. Tak lama kemudian, adik kandung S datang dan mencoba untuk membuka pintu kamar kakaknya yang terkunci.
Awalnya mereka ingin mendobrak pintu tersebut, tetapi urung.
"Inisiatif dari pembantu, dia enggak mendobrak (pintu kamar korban). Akhirnya dia lewat pintu kamar mandi. Setelah dibuka, ditemukan korban sudah tidak bernyawa," jelas Bobby.
Jejak digital berisi keluhan korban
Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan menjelaskan bahwa penyidik menemukan jejak digital yang diduga berkaitan dengan tewasnya korban.
"Iya benar ada temuan jejak digital yang ditinggalkan. Dia memberikan suatu sinyal seperti mengeluh," ujar Gidion, Jumat (10/2/2023).
Namun, Gidion belum menjelaskan secara terperinci soal jejak digital yang dimaksud. Dia juga belum dapat memastikan apakah jejak tersebut benar-benar ditinggalkan oleh korban.
Hingga kini, penyidik masih menunggu pemeriksaan lebih lanjut oleh tim ahli bidang forensik terkait penyebab kematian korban.
"Kami masih memeriksa betul. Ini masih harus menunggu penyelidikan yang komprehensif," ungkap Gidion.
Sejauh ini, polisi juga disebut sudah memeriksa 6 saksi terkait kasus tersebut.
(Penulis : Zintan Prihatini, Tria Sutrisna/ Editor : Nursita Sari, Jessi Carina)
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/02/11/17484671/update-kasus-penemuan-jasad-perempuan-di-pik-beserta-pistol-di-dekatnya
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.