JAKARTA, KOMPAS.com - Dua pria merampok sebuah minimarket di Duren Sawit, Jakarta Timur bermodalkan senjata tajam jenis golok dan pisau belati.
Insiden perampokan itu terjadi pada Rabu (15/2/2023) sekitar pukul 22.00 WIB.
"(Perampok) langsung nodongin senjata. Senjata tajamnya golok sama pisau belati," ujar Zidan (19), salah satu pekerja minimarket yang ditodong para perampok itu, Kamis (16/2/2023).
Zidan menceritakan, kejadian ini bermula ketika ia hendak menutup toko bersama dua karyawan lainnya.
Pada saat itu, ada dua pria yang datang menggunakan motor matic berwarna hitam.
Berdasarkan kesaksian Zidan, hanya satu orang saja yang menggunakan helm. Namun, keduanya sama-sama memakai masker.
"Ketika saya ingin ambil kunci, tiba-tiba ada dua orang masuk. Awalnya satu orang, dia langsung ke area minuman. Saya pikir pelanggan," ujar Zidan.
Tiba-tiba, orang kedua masuk dan langsung menutup rolling door.
Mereka berdua menuju ke area kasir sambil menodongkan senjata tajam berupa golok dan pisau belati.
Zidan dan satu orang temannya dipojokkan di area kasir dan dipaksa untuk menuruti kemauan para perampok.
Lalu, mereka meminta kantong plastik untuk menggondol uang di kasir.
"Karena enggak ada, jadi saya kasih kantong belanja. Saya (dalam posisi) tertekan (karena) dipojokin dan ditodongin sama senjata tajam," ungkap dia.
Usai memasukkan seluruh uang di kasir, para pelaku meminta Zidan dan dua temannya untuk membuka brankas.
Awalnya, salah satu korban menolak permintaan itu.
Namun, salah satu perampok meraba kantong karyawan itu dan menemukan sebuah kunci.
Kunci itu diserahkan ke Zidan. Ia pun dipaksa membuka brankas lantaran dalam posisi ditodong.
"Setelah duit di brankas diambil, mereka nyuruh kita bertiga itu diam di area gudang. Entah apa yang dilakuin di area kasir," terang Zidan.
Rasa penasaran membuat Zidan nekat mengintip dari pintu yang mengarah ke gudang.
Dari sana, dua perampok tampak sedang menggasak rokok dan menaruhnya di keranjang belanja milik minimarket.
"Enggak tahu ada barang yang diambil selain rokok atau enggak," ucap Zidan.
Di tengah-tengah memergoki para perampok, nahasnya Zidan ketahuan oleh mereka.
"Saya ketahuan dan diancam buat masuk (ke dalam gudang) atau ditusuk," sambung dia.
Ia pun menuruti para perampok. Setelah lebih kurang lima menit, ia mencoba keluar. Pada saat itu, para perampok sudah tidak ada.
Area kasir minimarket itu sudah dalam kondisi berantakan. Komputer sedikit rusak, dan ada beberapa kabel yang telah dicabut. Seluruh pintu pun terbuka.
"Uang yang diambil Rp 43 juta. Rokok apa dan jumlahnya berapa yang diambil saya kurang tau, tapi semua (kerugian dari rokok) dihitung totalnya lebih kurang Rp 5 juta," pungkas dia.
Saat ini, kasus perampokan sudah ditangani oleh Polsek Duren Sawit.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/02/17/17232461/cerita-pegawai-minimarket-di-duren-sawit-ditodong-perampok-rp-43-juta