JAKARTA, KOMPAS.com - Lurah Rawa Badak Selatan, Jakarta Selatan, Suhaena mengatakan, pengungsi korban kebakaran depo Pertamina Plumpang masih membutuhkan obat-obatan serta keperluan untuk bayi dan lansia.
"Memang betul bantuan itu sangat dibutuhkan. Kami membutuhkan terutama obat-obatan," kata Suhaena, dilansir dari Antara, Selasa (7/3/2023).
Pada Jumat (3/3/2023) malam, Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) milik PT Pertamina (Persero) di Plumpang, Jakarta Utara, terbakar.
Perkampungan warga yang rapat di sisi utara dan timur depo juga ikut terbakar hingga radius sekitar satu kilometer setelah mendengar dua kali suara ledakan itu.
Hari ini, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jakarta Utara menyalurkan obat-obatan hingga kebutuhan anak dan lansia kepada korban kebakaran depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara (Jakut), Selasa.
Bantuan tersebut dibagikan di tiga lokasi di antaranya Ruang Publik Terbuka Ramah Anak Rawa Badak Selatan (RPTRA Rasela), Kantor Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Utara, dan Kantor Kelurahan Rawa Badak Selatan.
"Semoga bantuan ini dapat menyambung kebutuhan para korban bencana kebakaran Pertamina Plumpang sehingga para korban dapat beraktivitas kembali seperti biasanya," ujar Kepala Kanwil DJP Jakut Edi Slamet Irianto.
Bantuan diterima oleh Lurah Rawa Badak Selatan Suhaena dan Komandan Komando Rayon Militer 01 Koja Mayor Infanteri Akhwan serta dan perwakilan PMI Jakut.
Akhwan mengatakan, penyaluran seluruh bantuan akan dipilah dari yang paling mudah didistribusikan mulai hari ini oleh jajaran Koramil 01 Koja.
"Saya mau menyalurkan bantuan hari ini yang lebih mudah dulu, yaitu yang terlihat untuk mempermudah penyaluran. Jadi akan kami tertibkan lagi apa yang akan dibutuhkan," katanya.
Menurut Akhwan, yang saat ini masih dibutuhkan pengungsi adalah vitamin, sabun, pakaian, buku, seragam sekolah, tas, dan alat tulis.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/03/07/17315651/masih-mengungsi-korban-kebakaran-depo-pertamina-plumpang-kekurangan-obat