JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya mengungkapkan, persentase kehilangan air (non-revenue water/NRW) yang disalurkan di Jakarta mencapai 46, 67 persen per tahun.
Untuk diketahui, penyebab kehilangan air ini karena pipa bocor.
Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin mengungkapkan, banyak pipa di Jakarta yang sudah berusia tua.
Bahkan, ada pipa yang berusia lebih dari 50 tahun.
"Ini NRW-nya mencapai 46,67 persen. (Penyebab terjadi NRW) memang pipanya tua, ada yang usianya (pipa) lebih tua dari saya. Saya usianya 50 tahun," turut Arief di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Kamis (9/3/2023).
Untuk mengatasi NRW itu, PAM Jaya berencana merevitalisasi seluruh pipa yang tersebar di Jakarta.
Mereka juga tengah mengkaji soal revitalisasi seluruh pipa tersebut.
Namun, Arief mengakui bahwa rencana revitalisasi ini memiliki satu kekurangan, yakni bakal mengganggu pembangunan pipa baru di Jakarta.
Untuk diketahui, PAM Jaya kini tengah membangun pipa-pipa baru di Jakarta.
"Jadi saat ini saya akan coba memfokuskan membangun pipa yang baru dulu. Kalau enggak lalu lintasnya akan padat luar biasa, kemacetan, gara-gara pembangunan pipa yang sangat panjang," urai Arief.
Di satu sisi, solusi jangka pendek untuk menangani terjadinya NRW itu adalah dengan mendeteksi kebocoran air dari pipa yang ada.
Menurut Arief, saat menemukan titik kebocoran, PAM Jaya bakal membenahi pipanya.
"Jadi, ketika nanti kami tahu ada kebocoran pipa, itu menjadi salah satu fokus untuk kami benahi," tegas dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/03/09/20262831/persentase-kehilangan-air-capai-4667-persen-pam-jaya-bakal-revitalisasi
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.