JAKARTA, KOMPAS.com - Berat badan balita bernama Muhammad Kenzi Alfaro (1) yang mengalami obesitas perlahan menyusut setelah menjalani program diet yang disarankan oleh tim ahli dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Kenzi yang masih berusia 16 bulan itu saat ini berbobot 27 kilogram. Bobot badan Kenzi disebut sudah menyamai anak berusia 8 tahun.
Nurhasanah, tante Kenzi, menjelaskan setelah lebih dari sepekan mengukuti anjuran dokter, berat badan Kenzi telah berkurang satu kilogram menjadi 26 kilogram.
"Makannya disuruh ikuti menu dari dokter. Jadi sejak dirawat jalan, pola makannya diatur. Setiap hari ada menunya harus makan apa," ungkap Nurhasanah, dilansir dari WartaKotalive.com, Sabtu (11/3/2023).
Kenzi disarankan dokter untuk mengomsumsi bubur yang dimasak sendiri oleh orangtuanya. Bubur tersebut jadi menu utama bagi balita yang tercatat sebagai warga Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, tersebut.
Dokter juga meminta agar bubur dicampur asupan protein seperti ayam, sapi dan ikan dengan syarat tak melebihi batas ketentutan yang dianjurkan.
"Kalau mau ditambah ayam atau ikan, katanya boleh, tapi enggak boleh banyak-banyak. Sedikit saja, dicampur, dimasukkan ke dalam buburnya," tutur Nurhasanah.
Kenzi juga diwajibkan mengonsumsi asupan buah-buahan dan sayuran. Hal tersebut harus dilakukan orangtua Kenzi setiap hari hingga waktu yang belum ditentukan.
"Kenzi kan enggak suka buah, tapi katanya harus makan itu. Jadi harus dipaksa walau pun enggak mau. Sama sayuran juga wajib," kata Nurhasanah.
Selain itu, Kenzi juga dilarang mengonsumsi kacang-kacangan dan makanan yang mengandung banyak gula. Meski begitu, Kenzi masih diperbolehkan mengonsumsi susu formula.
Menurut Nurhasanah, program diet yang dilakukan Kenzi cukup berat dilakukan oleh orangtua yang ekonominya serba pas-pasan.
"Terus agak kerepotan karena harus nyiapin menu khusus buat Kenzi, enggak kayak biasanya kan kalau makan ya menunya bareng-bareng," imbuhnya.
Ia menambahkan hingga kini, belum diketahui secara pasti hal yang menjadi penyebab obesitas, dikarenakan masih diteliti oleh tim ahli dari RSCM.
Nurhasanah merasa beruntung karena banyak pihak yang memberikan bantuan selama Kenzi harus bolak-balik menjalani perawatan jalan di RSCM.
"Masih harus balik seminggu sekali ke RSCM, dianter sama mobil dinas koramil. Alhamdulillah disiapkan sama pihak desa juga, setiap kami kontrol, mereka stand by, antar-jemput," imbuh dia.
Bantuan yang diberikan lantaran waktu itu keluarga Kenzi sempat mengeluhkan beban biaya transportasi yang harus dikeluarkan setiap kali kontrol. Setidaknya, mereka harus merogoh kocek Rp 300 ribu setiap kontrol.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/03/12/11345171/bayi-obesitas-kenzi-jalani-diet-ketat-berat-badan-turun-1-kg-dalam
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan