Usai melakukan pembacokan, pelaku yang berjumlah tiga orang berhasil melarikan diri menggunakan sepeda motor yang dikendarainya
Setelah sempat buron beberapa hari, dua dari tiga pelaku pembacokan telah berhasil ditangkap polisi pada Senin (13/3/2023) kemarin.
Pelaku berinisial MA (17) dan SA (18) ditangkap di dua lokasi berbeda setelah bersembunyi dari kejaran polisi.
"MA diamankan di wilayah Lebak, Provinsi Banten. Sedangkan SA diamankan di wilayah Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat," kata Bismo, di Mapolresta Bogor Kota, Selasa (14/3/2023).
Saat ini, polisi masih mengejar satu pelaku lainnya berinisial ASR (17) yang menebas leher korban dengan senjata gobang.
Polisi mengungkapkan ketiga pelaku masih berstatus pelajar dan berasal dari sekolah yang sama.
Kronologi kejadian
Sesaat sebelum peristiwa pembacokan terjadi, korban hendak pulang menuju rumahnya di kawasan Ciriung, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor.
Korban bersama teman-teman pelajar lainnya tengah menyebrang jalan di lampu merah Simpang Pomad, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor.
"Jadi dia sedang menyeberang, habis itu ya luka. Dia nyeberang bersama teman," jelas Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso, dilansir dari TribunnewsBogor.com.
Namun, sekitar pukul 09.30 WIB, korban tiba-tiba disabet dari belakang dengan senjata tajam berupa pedang oleh tiga orang pelajar yang tak dikenal.
Sabetan pedang tersebut mengenai wajah sampai leher korban sehingga mengakibatkan luka serius.
Sementara itu, warga sekitar, Andre, mengungkapkan bahwa mulanya korban akan menyebrang di lampu merah Simpang Pomad.
Korban saat itu berlima dan satu diantaranya masih menunggu di lampu merah.
"Jadi anak sekolah 5an mau nyebrang, yang satu nunggu lampu merah," kata Andre dijumpai di lokasi.
Saat itu, korban dengan teman-temannya menyebrang dari arah Cibinong, kemudian ada tiga pelajar lain menggunakan sepeda motor dan membacoknya.
"Yang ngebacok dari arah Cibinong ke Bogor ada tiga orang. Disabet dari belakang. Pakai motor semua. Satu motor 3 orang. Pakai pedang," jelas Andre.
Dalam keadaan terluka parah, korban sempat berjalan masuk ke sebuah gang sambil tergontai-gontai menahan sakit.
Sesaat kemudian korban tersungkur tepat di depan gang setelah tak kuat menahan rasa sakit di wajah dan lehernya.
Teman korban yang melihat kejadian tersebut berteriak meminta pertolongan. Para pengendara dan warga sekitar pun juga langsung memanggil ambulans.
Sebelum menghembuskan napas terakhir, korban sempat dituntun untuk membaca kalimat syahadat oleh seorang warga bernama Euway.
Euway bilang saat itu korban hanya bisa merintih kesakitan. Kemudian, Euway minta korban untuk membaca kalimat syahadat di dalam hati.
Namun, pada akhirnya korban menghembuskan napas terakhir dalam perjalanan menuju rumah sakit terdekat.
Terkait tewasnya AS, Bismo mengatakan bahwa itu disebabkan luka terbuka akibat sabetan pedang.
"Adapun korban alami luka terbuka di bagian tubuhnya. Akibat sajam," tutur Bismo.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Detik-detik Siswa SMK Bina Warga 1 Kota Bogor Tewas Dibacok di Simpang Pomad, Pelaku Bonceng Tiga. (Penulis : Reynaldi Andrian | Editor : Yudistira Wanne).
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/03/14/21005461/kronologi-siswa-smk-tewas-dibacok-di-bogor-sempat-dituntun-baca-syahadat
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan