Salin Artikel

Gembiranya Warga Tangerang Ikut Program Mudik Gratis, Uang untuk Ongkos Bisa Dipakai Beli Oleh-oleh hingga Kuliah

Maila merupakan warga Kelurahan Sangiang Jaya, Kota Tangerang. Ia dan suaminya merupakan perantau dari Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.

Selama ini, setiap kali pulang kampung ia harus merogoh kocek sekitar Rp 600.000 per orang untuk membayar transportasi darat berupa bus menuju rumahnya.

Untuk tahun 2023 ini, Maila bersama delapan orang sanak dan keluarganya bisa menikmati mudik gratis dari Kemenhub.

"Kami pulang bersembilan, ke (Kecamatan) Sekayu, Sumatera Selatan," ujar Maila saat antri validasi tiket di Kantor Dishub Kota Tangerang, Selasa (14/3/2023).

Sembilan orang itu terdiri dari ia dan suami beserta anaknya, adik kandung dan keluarganya serta sepupu berserta keluarganya.

"Jadi hemat Rp 5 juta lebih. Bisa buat bawaan (buah tangan) ke keluarga lebih banyak," tambah dia.

Tidak hanya Maila, program mudik gratis ini juga dirasakan sangat bermanfaat bagi keluarga lainnya yakni Isnani (19).

Isnani menceritakan, ia dan kedua orangtuanya berencana untuk melakukan perjalanan mudik ke kampung halaman mereka di Kebumen, Jawa Tengah.

Selama ini, kata Isnani, mereka harus membayar uang setidaknya sekitar Rp 400.000 per orang menggunakan kendaraan bus.

Bahkan karena mahalnya ongkos itu, Isnani sempat berniat tak mudik pada lebaran tahun ini.

"Awalnya enggak mau mudik sama ibu sama bapak, tapi karena dapat mudik gratis ini jadi ya udah pulang ke kampung halaman orangtua," kata Isnani di lokasi yang sama dengan Maila.

Isnani bercerita bahwa uang yang harusnya dipakai sebagai ongkos perjalanan mudik akan digunakan untuk membayar uang kuliahnya.

"Iya hemat jadinya uangnya bisa dipakai buat bayar UKT nanti, saya kan masih kuliah soalnya," kata dia.

Isnani sendiri merupakan mahasiswa semester dua Jurusan Manajemen di Universitas Muhammadiyah Tangerang.

Progam mudik gratis ini diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (Kemenhub) melalui Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tangerang.

Kepala Dishub Kota Tangerang Ahmad Suhaely mengatakan, terkait program bersama ini, pihaknya tidak bisa memastikan jumlah kuota untuk masyarakat khusus dari Kota Tangerang saja.

Pasalnya, ketersediaan jumlah kuota mudik sebanyak 24.000 dalam program ini berlaku secara umum nasional untuk seluruh daerah yang jadi titik pusat mudik gratis dari Kemenhub.

Masyarakat yang ingin ikut serta dalam program ini, diminta untuk mendaftarkan diri di sebuah platform atau aplikasi bernama Mitra Darat.

Aplikasi tersebut dapat diunduh setiap masyarakat melalui Play Store atau Apps Store di gawainya masing-masing.

Pendaftaran program mudik gratis ini mulai dibuka pada 13 Maret - 14 April 2023.

Setelah menyelesaikan pendaftaran, pemudik akan mendapatkan barcode yang akan ditukarkan menjadi tiket mudik di posko validasi ulang di Kantor Dishub Kota Tangerang.

Sementara itu, keberangkatan dilaksanakan dari beberapa terminal. Untuk Kota Tangerang, bus akan berangkat dari Terminal Poris Plawad pada 19 April 2023.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/03/15/10335331/gembiranya-warga-tangerang-ikut-program-mudik-gratis-uang-untuk-ongkos

Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke