TANGERANG, KOMPAS.com - Kasatlantas Polresta Bandara Soekarno-Hatta, Kompol Bambang Askar Shodiq meminta agar pada pelaku usaha bisa menyiapkan segala mitigasi risiko saat melakukan pengantaran hewan ke berbagai daerah.
Hal ini disampaikan oleh Bambang atas insiden dua ekor sapi yang nyasar di jalan raya kawasan Bandara Soekarno-Hatta pada Kamis (16/3/2023) malam.
Dua ekor sapi tersebut terlepas dari truk pengangkut yang membawanya akibat kecelakaan lalu lintas di wilayah gerbang Tol Cengkareng 2.
Alhasil, kedua ekor sapi itu terus kabur hingga akhirnya memasuki kawasan Bandara Soekarno-Hatta.
"Yang pasti, pihak pelaku usaha itu harus menyiapkan segala sesuatunya, termasuk armada pengangkutnya," ujar Bambang saat dikonfirmasi, Jumat (17/3/2023).
Bambang menegaskan, persiapan oleh pihak pelaku usaha itu bisa dilakukan mulai dari pengecekan kesiapan pengemudinya, dan kesiapan kendaraannya.
Tidak hanya itu, kata dia, karena kendaraan yang dipakai nantinya akan dipergunakan untuk mengangkut hewan ternak, maka keamanan hewan ternak itu pun harus dipastikan dengan baik.
"Harus dipastikan muatan yang diangkut itu benar-benar aman, nanti apabila terjadi hal yang tidak diinginkan ada upaya mitigasi apa yang harus dilakukan. Jangan sampai viral baru mulai," jelasnya.
Ia menegaskan, antisipasi dari pihak pelaku usaha itu perlu dilakukan agar tidak terjadi kerugian menyangkut kepentingan masyarakat bersama.
Diberitakan sebelumnya viral di media sosial, dua ekor sapi berlari memasuki Jalan P1 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.
Dua ekor sapi itu terlihat berlari dengan cepat di jalan raya dan membahayakan pengguna jalan lainnya pada Kamis (16/3/2023).
Salah satu sapi yang memasuki jalan raya kawasan Bandara Soekarno-Hatta didorong paksa untuk masuk ke dalam parit dan dipotong di tempat oleh pihak kepolisian.
Bambang mengatakan, tindakan itu dilakukan untuk keselamatan warga atau para pengguna jalan di kawasan Bandara Soekarno-Hatta.
Satu dari dua sapi telah berhasil ditangkap tadi malam. Sementara, satu sapi berhasil kabur ke daerah Soewarna di kawasan Bandara Soekarno-Hatta.
"Agar tidak menggangu, kami dorong (satu sapi di Soewarna itu) ke arah parit biar tidak bisa kemana-mana, parit kan airnya diam ya kami ikat kanan-kiri," ujarnya.
Menurut Bambang, evakuasi sapi ini cukup sulit dilakukan karena mereka bukanlah manusia yang bisa diajak berbicara dengan benar.
Selain itu, sapi-sapi tersebut bukan benda mati yang tidak bergerak, sehingga menyulitkan petugas mengevakuasinya ke tempat lain.
"Ini bukan evakuasi orang ataupun barang ini hewan, kami prediksinya jangan sampai mengambil risiko karena ini Bandara Internasional Soekarno-Hatta terus juga nasional saya tidak mau ini terganggu kelancaran dan kenyamanan masyarakat dan pengguna Bandara (Soekarno -Hatta)," jelasnya.
Ia menambahkan, dengan kondisi sukarnya petugas mengevakuasi sapi berbadan besar itu, akhirnya dengan persetujuan pemilik, sapi itu pun dipotong di dalam parit tersebut.
"Karena susah dilakukan evakuasi dengan alat, daripada sapi ini melakukan gerakan tambahan panggil pengurusnya ya dilakukan pemotongan," ucap dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/03/17/16411391/2-sapi-nyasar-di-jalan-bandara-soekarno-hatta-polisi-ingatkan-pelaku