JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta mengakui pembangunan saringan sampah di Kali Ciliwung masih terkendala pembebasan lahan.
Untuk diketahui, proyek saringan sampah itu terletak di perbatasan antara Jagakarsa, Jakarta Selatan, dengan Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Kepala DLH DKI Jakarta Asep Kuswanto berujar, pembebasan lahan itu sejatinya merupakan tanggung jawab Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta.
"(Pembangunan) jaringan sampah terkendala pembebasan lahan. Itu kemarin ada pembebasan lahan dengan SDA DKI belum selesai," tuturnya kepada awak media, Selasa (21/3/2023).
Ia mengungkapkan, lahan yang belum dibebaskan terletak di Tanjung Barat, Jagakarsa.
Kata Asep, luas lahan tersebut sekitar 22 bidang.
Menurut dia, sebanyak 22 bidang lahan yang belum dibebaskan itu milik pihak swasta.
"Itu ada sekitar 22 bidang lagi yang masih dalam proses pembebasan oleh SDA DKI. Lahannya di Tanjung Barat," ungkapnya.
Asep menuturkan, lahan itu belum bisa dibebaskan karena pihak swasta itu belum melengkapi administrasi yang dibutuhkan.
Dinas SDA DKI, lanjut dia, telah menganggarkan dana untuk membebaskan lahan tersebut.
"Pihak dari SDA DKI itu siap membeli, tetapi dari pihak swasta masih ada kelengkapan administrasi," sebutnya.
Sebagai informasi, saringan sampah itu disebut mampu menyaring sampah hingga 52 ton.
Dengan disaring sejak awal, maka diharapkan sampah tak menumpuk di sungai dan menyebabkan banjir,
Pembangunan saringan sampah ini digagas oleh eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/03/21/14524901/pembangunan-saringan-sampah-ciliwung-terkendala-pembebasan-lahan-tersisa