"Itu terkendala secara geografis, TPU Semper hanya sedikit lebih tinggi dari permukaan laut. Jadi kalau turun hujan, jalan air dari sebelah selatan ke arah Kali Gendong dan sebelah utara sama juga," kata Sukino di Kantor TPU Semper, Rabu (22/3/2023).
Selain itu, saat air laut pasang, air dari sungai tersumbat bermuara ke laut sehingga menyebabkan TPU ini terkena imbasnya.
"Ketika air laut pasang, kendalanya air dari sungai jadi tersumbat, menggenang, itu yang jadi kendala ya," tambah dia.
Menurut Sukino, ada sekitar 3-4 blad atau total sekitar 1.200 makam yang terkena imbas banjir ini.
"Kalau di sini yang terdampak banjir sekitar 3-4 blad. Satu blad dibikin 400 makam, ada 1.200 petak makam yang terdampak," tutur dia.
Kata Sukino, banjir saat ini terjadi akibat musim hujan. Menurut dia, banjir sempat surut setelah disedot pompa.
"Mulai saat turun hujan saja (banjirnya), Januari kemarinlah, cuma sempat kering sedikit karena dilakukan penyedotan air di beberapa tempat," pungkas dia.
Adapun TPU Semper masih tergenang banjir pada Rabu siang. Pantauan Kompas.com di Blok AA II, air masih menggenang saat para peziarah datang.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/03/22/19162021/tpu-semper-jakut-terendam-banjir-karena-dataran-rendah