TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Harga bahan pokok, terutama cabai, yang naik di Pasar Serpong, Tangerang Selatan, membuat pusing ibu rumah tangga (IRT) bernama Icha (28).
Meskipun mahal, Icha yang sudah memiliki anak dua, tetap membeli bahan pokok untuk kebutuhan makan keluarga kecilnya.
"Bikin makin susah ya karena ini kan bulan puasa serba mahal, sedangkan kebutuhan buat buka puasa sama sahur itu banyak," kata Icha (28) ibu rumah tangga, di Pasar Serpong, Tangsel, Kamis.
Menurut Icha, yang paling terasa ketika bahan pokok naik yakni kala munggahan atau berkumpul dan makan-makan bersama keluarga besar.
"Apalagi yang ngumpul keluarga otomatis bertambah lagi dong biaya untuk beli bahan-bahan dapur," kata dia.
Terlebih lagi, Icha mengatakan, keluarganya menyukai makanan pedas.
"Pokoknya sambal itu wajib kalau makan. Enggak ada sambal enggak enak makan, tapi buat dapatin sambal bikin enggak enak kantong," ujarnya.
Oleh karenanya, Icha sangat keberatan dengan naiknya harga bahan pokok saat Ramadhan dan jelang Idul Fitri.
Icha bahkan sudah memperkirakan adanya kenaikan harga daging menjelang hari raya nanti.
"Jadi saya sebenarnya sangat keberatan, kenapa pemerintah enggak mikirin buat subsidi daging saja biar orang enggak mampu juga bisa ngerasain nikmatnya menu masakan enak Ramadhan," ujar dia.
"Soalnya juga enggak semua orang mampu beli daging, ada yang mungkin cuma sekali setahun doang beli daging," sambungnya.
Imbas kosongnya pasokan
Sebelumnya diberitakan, harga bahan pokok seperti cabai rawit melonjak di pasar tradisional, tepatnya di Pasar Serpong, Tangerang Selatan.
Pada hari pertama puasa di Ramadhan tahun ini, harga cabai rawit naik dari yang biasanya Rp 80.000 sekilonya menjadi Rp 90.000 sekilo.
"Sekarang (cabai rawit) seperapat itu Rp 23.000. Sekilonya Rp 80.000 tapi sekarang naik jadi Rp 90.000. Cabai yang gede itu Rp 40.000," ujar Rini (30) pedagang saat ditemui di Pasar Serpong, Tangerang Selatan, Kamis (23/3/2023).
Menurut pedagang, langkanya pasokan sayur dan cabai menjadi penyebab harga naik.
"Emang kosong di sananya (dari petani). Buah juga sama, kosong di sana, pada libur. Jadi lebih mahal gara-gara itu," ujar Rini.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/03/23/16362241/harga-cabai-rawit-di-tangsel-naik-pembeli-bikin-makin-susah-bulan-puasa