Rosi yang berdomisili di Pademangan Timur, datang ke area Bundaran Akbar karena pedagang takjil menjajakan beragam pilihan hidangan berbuka.
"Di sini ramai, banyak pilihan makanannya," kata Rosi, saat membeli lumpia basah di Bundaran Akbar, Senin (27/3/2023).
Selain berburu takjil, Rosi datang ke Bundaran Akbar untuk ngabuburit atau menunggu adzan maghrib.
"Ya jalan-jalan juga naik motor ini sama adik. Paling pulang tinggal tunggu 5 menit, sudah bedug maghrib," ucap Rosi.
Saat ditanya apakah dia terganggu dengan jalan yang macet di Bundaran Akbar ini, Rosi tidak mengambil pusing.
Sebab, menurut dia, hal tersebut sudah menjadi ciri khas Ramadhan.
"Ya kalau enggak macet kayak begini, enggak ada tukang takjil. Nanti justru enggak terasa bulan Ramadhan. Yang kayak begini justru terasa bulan Ramadhan," imbuh Rosi sambil tertawa.
Berbeda dengan Rosi, seorang ibu rumah tangga bernama Sunartini (46) mengaku sengaja berburu takjil di area Bundaran Akbar.
Sambil tertawa, Sunartini yang tinggal di Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Boing mengatakan bahwa dia membeli takjil karena malas masak.
"Ke sini karena dekat. Saya malas masak juga. Lagian, di sini banyak pilihannya. Ini suami saya mau nganterin," pungkas Sunartini.
"Murah-murah juga kan di sini, kalau masak di rumah sayang sama minyaknya," tuturnya lagi.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/03/27/17260291/ragam-jajanan-tersedia-pemburu-takjil-tumplak-di-bundaran-akbar-kemayoran